![]() |
Kantor BRI Cabang Cianjur. (Foto: SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.com/JAKARTA- Nasabah tak perlu khawatir, karena BRI akan mengganti kerugian nasabah terkena skimming maksimal 20 hari kerja sejak laporan diterima.
Hal tersebut disampaikan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), dan menjamin keamanan simpanan nasabah dan akan mengganti seluruh kerugian apabila nasabah terbukti menjadi korban peretasan kartu ATM atau kejahatan perbankan skimming.
"Jaminan ini disampaikan BRI mengingat hingga kini masih ada sejumlah nasabah menjadi korban skimming," kata Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/4/2021).
Ia menjelaskan, BRI menjamin simpanan nasabah tetap aman, dan masyarakat tak perlu panik serta khawatir uangnya hilang. Pihaknya saat ini telah menerima dan menindaklanjuti sejumlah pengaduan nasabah di Cianjur, Jawa Barat, yang baru ini terkena dugaan tindak skimming.
"Proses investigasi oleh BRI dan pihak-pihak terkait kini tengah berlangsung," ujar Aestika.
Masih terangnya, apabila terbukti merupakan korban tindak kejahatan skimming, BRI bertanggungjawab untuk segera menyelesaikan hal tersebut.
BRI mengimbau, agar nasabah lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi perbankan, tipsnya amannya yakni dengan rutin melakukan penggantian PIN kartu ATM, dan juga menjaga kerahasiaan data nasabah seperti nomor kartu, nomor CVV kartu debit/kredit, hingga nomor OTP (One Time Password) transaksi, serta data perbankan lainnya kepada pihak manapun.
"Termasuk mengatasnamakan BRI. Dan, mengajak nasabah untuk mengaktifkan fitur SMS notifikasi guna mengetahui perubahan saldo nasabah atau mutasi rekening," kata Corporate Secretary BRI ini.
Disamping itu, Aestika menyarankan, kepada nasabahnya agar segera mengganti kartu debitnya ke kartu ber-chip. Penggantian ini wajib dilakukan pada tahun ini sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI), khususnya dalam rangka meningkatkan keamanan transaksi nasabah.
"Penggunaan kartu debit ber-chip akan mengurangi tindak kejahatan perbankan dan juga keamanan simpanan nasabah, karena aksi skimming tak bisa dilakukan pelaku kejahatan perbankan," jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, penggantian kartu debit lama berbasis magnetic stripe menjadi kartu ber-chip bisa dilakukan di kantor-kantor BRI terdekat secara gratis. Hingga Februari 2021, 82 persen kartu BRI yang beredar telah ber-chip dan migrasi atas kartu tersebut ditargetkan BRI dapat selesai pada September tahun ini.
"Untuk mencegah berbagai modus kejahatan perbankan, BRI telah menerapkan Fraud Detection System dan fitur keamanan di ATM berupa penyematan opsi disable dan enable kartu ATM," terang Aestika.
Fitur ini, hal senada masih sambungnya, memungkinkan sistem untuk menonaktifkan kartu apabila ada transaksi diluar kebiasaan nasabah.
"Masyarakat bisa kembali mengaktifkan kartunya apabila mereka bertransaksi di ATM," jelas Corporate Secretary BRI.
Ia menambahkan, fitur disable dan enable kartu ATM juga tersedia di aplikasi BRIMo, dan bisa dimanfaatkan nasabah apabila ingin mengaktifkan/me-nonaktifkan kartu ATM-nya, serta tarik tunai tanpa kartu dengan menggunakan BRImo.
"Keywords BRI, aman bertransaksi, skimming, kartu ATM, kartu Ber-chip," tutup Aestika. (*/Red)
Informasi mengenai BANK BRI dapat diakses melalui situs www.bri.co.id
Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:
Aestika Oryza Gunarto
Corporate Secretary
Telp. : 021-575-1966
Fax. : 021-570-091
email : [email protected]