Guru saat melakukan konseling kepada peserta didik. (Fot: Istimewa) |
Oleh: Mila Maelani, Hasana, Nurohayati, Wanti Wandawati, Hernawati, Siti Jamilah, Andina, Dila Ashari, Yuliani Anggara.
Dosen Pengampu : ELNAWATI,M.Pd.I
Pendahuluan
PERILAKU - Anak usia dini sering kali dianggap sebagai hal yang remeh, spontan, atau bahkan dianggap sebagai bentuk ketidaktaatan. Namun, perilaku anak sesungguhnya mencerminkan proses perkembangan yang kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Memahami dasar umum perilaku anak menjadi penting, tidak hanya bagi orang tua, tetapi juga bagi guru, pendidik, dan masyarakat luas yang berinteraksi langsung dengan anak-anak. Pengetahuan ini memungkinkan pendekatan yang lebih tepat, empatik, dan mendukung perkembangan optimal anak.
Artikel ini bertujuan untuk mengulas secara ilmiah tentang dasar umum perilaku anak usia dini, faktor-faktor yang memengaruhinya, serta implikasinya dalam pendidikan dan pengasuhan anak.
Dasar Umum Perilaku Anak Usia Dini
Perilaku adalah semua respons atau reaksi yang ditunjukkan individu terhadap rangsangan dari dalam maupun luar dirinya.
Pada anak usia dini, perilaku bersifat ekspresif dan merupakan bagian dari proses mereka mengenali, memahami, dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Menurut Santrock (2011), perilaku anak dipengaruhi oleh interaksi antara faktor biologis, psikologis, dan lingkungan.
Pemahaman ini penting karena pada masa usia dini, anak sedang berada dalam fase perkembangan yang cepat dan dinamis, baik dari aspek fisik, kognitif, sosial, maupun emosional.
Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Anak Usia Dini
Beberapa faktor utama yang memengaruhi dasar umum perilaku anak antara lain:
1. Faktor Biologis: termasuk kondisi kesehatan, fungsi otak, kebutuhan dasar (makan, tidur, kenyamanan), serta temperamen bawaan.
2. Faktor Psikologis: mencakup perkembangan emosi, kelekatan dengan pengasuh utama, serta pengalaman masa kecil yang membentuk persepsi anak terhadap dunia.
3. Faktor Sosial: termasuk interaksi dengan keluarga, teman sebaya, guru, serta norma dan budaya di lingkungan sekitarnya.
4. Faktor Lingkungan: seperti pola asuh, kondisi rumah dan sekolah, serta keberadaan media atau teknologi.
Bronfenbrenner (1979) dalam teorinya tentang ekologi perkembangan anak juga menegaskan bahwa perilaku anak tidak bisa dipahami secara tunggal, melainkan harus dilihat sebagai hasil interaksi dari berbagai sistem yang melingkupinya.
Implikasi Pemahaman Dasar Perilaku dalam Pendidikan Anak Usia Dini
Pemahaman terhadap dasar perilaku anak usia dini memiliki implikasi langsung terhadap strategi pendidikan dan pengasuhan. Pendidik dan orang tua yang memahami bahwa setiap perilaku anak memiliki latar belakang tertentu akan lebih bijak dalam merespons.
Alih-alih memberi hukuman, mereka akan lebih memilih pendekatan konseling, dialog, dan penguatan positif. Guru juga dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman, suportif, dan sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak.
Sebagai contoh, anak yang menunjukkan perilaku agresif mungkin bukan semata-mata ingin berkelahi, tetapi sedang kesulitan dalam mengekspresikan emosi atau merasa tidak aman. Dengan pendekatan yang tepat, anak-anak dapat diarahkan untuk mengembangkan perilaku sosial yang lebih sehat dan adaptif.
Kesimpulan
Dasar umum perilaku anak usia dini adalah fondasi penting dalam memahami dunia anak. Dengan mengenali faktor-faktor yang memengaruhi perilaku, kita dapat memberikan pendampingan yang lebih tepat, berempati, dan mendukung tumbuh kembang anak secara holistik. Pengetahuan ini juga menjadi dasar bagi guru PAUD, konselor, dan orang tua dalam menciptakan lingkungan belajar dan tumbuh yang positif.
Memahami perilaku anak bukan berarti membenarkan semua tindakannya, melainkan mencari tahu alasan di balik tindakan tersebut, agar kita bisa mendidik dengan penuh kesadaran, bukan sekadar reaksi. Karena setiap perilaku anak adalah pesan, dan setiap pesan pantas untuk dipahami. (*)