Notification

×

Iklan

Iklan

Dialog Sehat, Wabup Cianjur Dorong Jurnalis Fungsi Kontrol Bukan Dibatasi Kritik

9/21/2025 | September 21, 2025 WIB Last Updated 2025-09-21T14:28:47Z

Bupati dan Wabup Cianjur bersama wartawan diskusi sehat. (Foto: SignalCianjur)

SIGNALCIANJUR.COM - Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Cianjur, tidak berniat untuk membatasi kritik. Justru mendorong jurnalis tetap menjalankan fungsi kontrol sesuai prosedur. 

Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Cianjur, Ramzi, saat pertemuan bersama PWI, di Pendopo Pemkab Cianjur, Minggu (21/9/2025).

"Kami menganggap jurnalis sebagai partner, bukan untuk dibatasi. Justru menjadi wajah pemberitaan yang objektif," katanya.

Hal sama dikatakan Wabup Kabupaten Cianjur, mencerminkan pemahaman yang ideal tentang hubungan antara pemerintah dengan pers dalam sebuah negara demokrasi. Bahwa tidak berniat membatasi kritik.

"Justru mendorong jurnalis tetap menjalankan fungsi sebagai kontrol sesuai prosedur," ujarnya.

Hal ini, Ramzi menyampaikan menunjukkan bahwa penguasa atau pejabat menyadari bahwa kritik dari media adalah bagian penting dari sistem check and balances untuk menjaga akuntabilitas dan transparansi.

"Penekanan pada profesionalisme pers tidak boleh," ujarnya.

Ramzi mendorong untuk menjalankan fungsi kontrol sesuai prosedur mengingatkan jurnalis agar kritik yang disampaikan tetap berada dalam koridor Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Ini memastikan kritik yang dilontarkan bersifat konstruktif dan bertanggung jawab. 

"Nah! Implementasi nyata di lapangan
Agar pernyataan ini tidak hanya menjadi retorika, diperlukan tindakan nyata," katanya.

Masih ujarnya, apa yang disampaikan teman-teman melalui publikasi sudah sesuai kaidah-kaidah berita dan etika, baik media cetak maupun elektronik.

"Maka itu kami selalu menjaga hubungan yang harmonis secara kontinyu," ucap Wabup Kabupaten Cianjur.

Ia juga memaparkan, pertemuan ini dialog sehat untuk menjalin komunikasi baik dengan media, seperti melalui acara coffee morning, dapat menjadi wadah untuk berdiskusi secara terbuka dan menyampaikan informasi.

"Artinya tanpa harus menunggu media memberitakan kritik membangun," terang Ramzi.

Sambungnya, objektivitas kritik harus didasarkan pada data dan fakta, bukan pada sentimen pribadi atau asumsi yang tidak berdasar.

"Pemisahan fakta dan opini menjadi sangat krusial," 

Wabup Kabupaten Cianjur menambahkan adanya sinergi antara keterbukaan dari pihak pejabat dan profesionalisme dari pihak jurnalis, kritik dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

"Alat kontrol sehat untuk perbaikan kinerja. Bukan sebagai alat menjatuhkan," pungkasnya. (Red/*)





×
Berita Terbaru Update