Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur. (Foto: Mul/Jabarnews) |
SIGNALCIANJUR.COM - Apabila keluarganya demam lebih dari lima hari, tidak turun-turun bila diobati sendiri segera untuk memeriksa ke klinik, puskesmas ataupun rumah sakit (RS).
Hal tersebut imbauan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, dr. Yusman Faisal, saat dikonfirmasi langsung, Senin (2/6/2025).
Diketahui, virus dengue penyebab DBD ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ketika nyamuk tersebut menggigit dan menghisap darah korbannya.
"Jenis nyamuk ini biasanya menyerang di pagi dan sore hari,"
Kemudian, saat ditanya ciri-ciri demam berdarah, Yusman mengatakan diantaranya yaitu akan terasa
lemas dan gelisah, penurunan kesadaran, hipotensi (tekanan darah rendah atau semakin turun). Lalu, kedua tangan dan kaki terasa dingin. Bahkan juga nyeri perut hebat.
"Muntah darah atau feses hitam dan
kesulitan bernapas," terang Kadis Kesehatan Cianjur.
Meskipun DBD dapat disembuhkan, namun perlu waspada kemungkinan komplikasi terjadinya syok pada DBD atau istilah medisnya Dengue Shock Syndrome (DSS) yang bisa berujung kematian, dapat terjadi karena penderita DBD terlambat mendapatkan penanganan.
"Ya! Termasuk kurang kewaspadaan terhadap tanda-tanda sejak dini," jelas Yusman.
Fase pertama dari DBD ditandai dengan gejala demam tinggi yang secara tiba-tiba muncul. Gejala ini akan muncul setelah empat hingga tujuh hari penderita terinfeksi oleh virus dengue.
"Antispasi keamanan pasien supaya tidak menjadi berkelanjutan," ujarnya.
Dikhawatirkan, masih diungkapkan Kadis Kesehatan Kabupaten Cianjur, itu syok dapat terjadi karena penderita DBD terlambat mendapatkan penanganan, termasuk kurangnya kewaspadaan terhadap tanda-tanda sejak dini.
"Sejauh ini baru satu orang yang meninggal catatannya," imbuhnya.
Ia menambahkan kalau tahun sebelumnya ada sekitar tujuh orang yang meninggal tahun 2024, jadi ada menurun.
"Jadi angka tinggi itu ada periode 10 tahunan," tutupnya. (Red/*)