Aliansi Pemuda Cianjur saat unras audiensi dengan Pemkab Cianjur. (SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur respon cepat usulan dan gagasan dari Aliansi Pemuda Aktivis (Apas) Cianjur untuk masyarakat khususnya warga korban pasca gempa.
Koordinator lapangan (Korlap) Apas Cianjur, Galih mengatakan, 21 November 2022 Cianjur terjadi gempa bumi sangat dahsyat, berkekuatan 5.6 magnitudo dengan kedalaman 10 kilometer sekitar 335 hingga 635 orang tewas akibat gempa bumi ini, dan lebih dari 10.000 orang luka-luka.
"Membuat masyarakat khususnya 10 kecamatan khususnya wilayah titik pusat gempa Kecamatan Cugendang membuat masyarakat drastis menurun putaran perekonomian dan kesejahteraannya," katanya, kepada wartawan, saat audensi, Selasa (10/6/2025).
Masih ujarnya, sudah mau menuju 3 tahun masyarakat korban gempa masih ada yang di tenda dengan banyaknya berbagai persoalan dan mereka betul-betul harus dibantu.
"Agar warga korban gempa layak sejahtera," ucap Galih.
Aliansi Pemuda Aktifis Cianjur kemudian membuat suatu usulan gagasan kepada Pemda Cianjur, khususnya Bupati dan Wakil Bupati Cianjur terkait persoalan di lapangan dan memberikan suatu ide solusi, agar warga korban gempa tidak ada lagi yang di tenda terutama di perhatikan kebutuhan sehari-hari mereka hidup ada 3 point yang utama yang diusulkan.
"Terkait program PKH, sembako masih banyak bantuan tidak tepat sasaran," tegas Galih.
Hal sama diutarakan dia, terutama masih banyak warga korban gempa belum mendapatkan program tersebut. Dan, usulan solusi meminta pemangku kebijakan segera membuat terobosan baru kepada instansi terkait agar dilakukan updateing data penerima program PKH, sembako.
"Agar mereka mendapatkan program tersebut," ujar Galih.
Lalu, masih diungkapkan Galih, soal kesehatan banyak masyarakat tak mampu di lapangan menjerit adanya pembaharuan BPJS kesehatan PBI, KIS, JKN ketika masuk Rumah Sakit (RS).
"Nah! Ternyata mereka tidak aktif, tanpa adanya pemberitahuan," terangnya.
Ia menyampaikan kemudian pihaknya akan membantu melakukan pendataan langsung di lapangan agar mendapatkan data real warga korban gempa untuk mencegah adanya oknum calo yang dimana marak dengen membayar jutaan rupiah BPJS aktif dalam sehari.
"Kita juga akan membantu pendataan yang real langsung di lapangan betul-betul masih berada di tenda," katanya.
Allhamdulilah, Galih menuturkan, Pemkab Cianjur merespon ide dan gagasan tersebut dan langsung OPD yang membidangi usulan untuk korban gempa ditugaskan langsung dinas terkait mengalokasikan anggaran untuk memperbaiki rumah warga gempa yang di tenda dengan sistem gotong royong.
"Nah! Kemudian terkait program PKH sembako Dinas Sosial (Dinsos) langsung membuka ruang kepada kami," ujar Galih.
Hal sama diungkapkan dia, memberikan apresiasi dan siap menunggu hasil pendataan di lapangan karena sangat membantu dengan program green cheking dari Dinsos Cianjur diluncurkan terutama akan membantu warga korban gempa yang betul-betul harus mendapatkan program tersebut akan langsung diusulkan kepada kementerian.
"Kami akan segera membuat suatu tim relawan khusus membantu warga korban gempa," jelas Galih.
Ia menambahkan terutama Aliansi Pemuda Cianjur akan selalu barisan terdepan untuk membantu masyarakat.
"Agar mereka mendapatkan hak sejahtera," tutup Galih. (Red/*)