Warga muslim Kampung Warungkiara, Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur, Jawa Barat pawai obor. (Foto: Mamat Mulyadi/ Radar Bangsa) |
SIGNALCIANJUR.COM- Pawai obor merupakan tradisi dilaksanakan oleh umat Islam menyambut Tahun Baru Islam, (TBI) dikenal sebagai Tahun Baru Hijriyah.
Pawai tersebut biasanya dilakukan dengan membawa obor sebagai simbol cahaya dan harapan baru di tahun yang baru.
Seperti halnya dilaksanakan warga Kampung Warungkiara RT 3/9, Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat "Pawai Obor" sambut 1 Muharram 1446 Hijriah, Sabtu (6/7/2024) malam.
Humas Masjid Maryam Al-Ikhlas RW 9 Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur, Kang Zakaria mengatakan, pawai obor, sering kali diselenggarakan di berbagai daerah di Indonesia. Nah! Bukan di Cianjur saja, dan sejumlah negara Islam lainnya.
"Bahkan melibatkan berbagai kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa," katanya .
Masih ujarnya, warga muslim berjalan bersama-sama sambil membawa obor, melantunkan doa dan dzikir, serta diiringi dengan berbagai kegiatan budaya dan keagamaan.
"Nah! Tradisi pawai obor 1 Muharram merupakan bagian dari perayaan Tahun Baru Islam di berbagai daerah di Indonesia," terang Kang Zakaria.
Lebih lanjut ia memaparkan, pawai ini biasanya melibatkan banyak orang berjalan bersama-sama sambil membawa obor sebagai simbol penerangan.
"Nah! Juga sebagai harapan untuk masa depan yang lebih baik," ucap Kang Zakaria.
Ia menambahkan tradisi ini tidak hanya menjadi ajang untuk memperingati tahun baru dalam kalender Hijriah, tapi juga sebagai sarana untuk mempererat tali silaturahmi antar warga.
"Artinya untuk memperkuat nilai-nilai keagamaan serta budaya," ujar Kang Zakaria.
Terpisah, hal lain lagi menurut Hj. Elin (45) warga setempat, nah! Saat pelaksanaan pawai obor sering diiringi dengan berbagai kegiatan lain juga seperti doa bersama, pembacaan Al-Quran, ceramah agama, serta kegiatan lainnya.
"Nah! Bahkan di beberapa daerah sentuhan lokal, seperti pertunjukan seni tradisional atau musik islami juga bila diselenggarakan gebyar," ujar Hj. Elin.
Pawai obor, hal sama diungkapkan dia, biasanya dimulai pada malam hari, setelah salat Isya, dan berlangsung hingga tengah malam atau dini hari.
"Alhamdulillah warga begitu antusias," ucap Hj. Elin.
Terakhir, ia menuturkan, tradisi ini mencerminkan semangat kebersamaan dan kekhidmatan dalam menyambut tahun baru Islam.
"Pawai obor menjadi sarana untuk mengenalkan dan melestarikan nilai-nilai budaya dan keagamaan kepada generasi muda," pungkas Hj. Elin. (Red/*)