Kantor RSUD Sayang Cianjur. (Foto: Mul/JabarNews) |
SIGNALCIANJUR.COM- Menjadi rumah sakit (RS) dengan pelayanan internasional benahi pelayanan harus prima di seluruh ruangan dan gedung poliklinik termasuk tenaga medis dan tenaga kesehatan.
Hal tersebut dipaparkan Direktur Utama RSUD Sayang Cianjur, dr Irvan Nur Fauzi, melalui keterangan tertulisnya kepada awak media, menginformasikan, Kamis (25/4/2024) lalu.
"Ya! Artinya memberikan pelayan kepada masyarakat (pasien)," bilang dia.
Dia menuturkan gedung rencananya akan dirancang tahan getaran gempa sampai 9 magnitudo.
Masih ujar dr Irvan, pasalnya berpatokan pada getaran sesar Cimandiri bisa mencapai 9 magnitudo.
"Nah! Hal itu akan memiliki area parkir memadai dan landasan helipad di lantai paling tinggi," terang orang nomor satu di RSUD Sayang Cianjur ini.
Hal senada, masih dikatakan dr Irvan, soal anggaran diperlukan untuk membangun RS internasional sekitar Rp 68 miliar. Dan, diperoleh melalui pembiayaan badan usaha.
"Skema kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBI) atau didanai investor. Begitu kang," timpal dia.
Lebih dari itu dr Irvan menyampaikan tentunya akan ada sarana dan prasarana lain harus dipenuhi akan dikerjasamakan antara pihak swasta dan RS. Nah! Pihaknya ingin mewujudkan skema tersebut.
"Sehingga tak membebani APBD secara finansial sebab mampu membiayai anggaran BLUD," jelasnya.
Masih sambung orang nomor satu di RSUD Sayang Cianjur ini menambahkan RS berlantai tujuh yang nantinya bisa menampung kurang lebih 250 tempat tidur. Dan, pembangunan diperkirakan memakan waktu enam sampai delapan bulan.
"Diperkirakan itu target bisa rampung akhir 2024 langsung bisa beroperasi," tutup dr Irvan.
Diakhir pembicaraannya, dia menambahkan sebelum infrastruktur tuntas pembenahan pelayanan kepada masyarakat (pasien) akan dilakukan secara prima.
"Jelasnya tidak ada lagi keluhan soal pelayanan dinilai buruk dan belum maksimal dari tenaga medis juga tenaga kesehatan RS," pungkas mantan Kadis Kesehatan Cianjur ini yang kini menjadi Dirut RSUD Sayang Cianjur. (Red/*)