Kadinkes Kabupaten Cianjur dr Yusman Faisal. (Foto: Mul/JabarNews) |
SIGNALCIANJUR.COM - Soal kasus DBD, sejak awal tahun 2024, seiring musim penghujan terus bertambah atau meningkat si Kabupaten Cianjur.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal, saat dikonfirmasi langsung awak media, usia menghadiri acara pelantikan dan pengukuhan TP-PKK 10 kecamatan di Kabupaten Cianjur, Rabu (24/4/2024).
"Diprediksi sampai dengan pertengahan tahun ini," katanya.
Ada kaitannya juga dengan proses atau peristiwa alam, masih dijelaskan Kadinkes Kabupaten Cianjur ini, itu dari El Nino dan La Nina. Dan, di mana musim kering, lalu curah hujan rendah.
"Nah! Hal tersebut terjadi kekeringan di mana-mana," terang dia.
Masih ujar dr Yusman, kemudian menuju ke La Nina itu musim hujan sering, kemudian juga terjadi banyak bencana alam seperti banjir, longsor dan lain-lain.
"Jadi memang peningkatan curah hujan sangat berpengaruh terhadap perkembangbiakan jentik nyamuk," jelasnya.
Lebih lanjut Kadinkes Kabupaten Cianjur ini menyampaikan lalu jadi nyamuk dewasa. Nah! Hal ini upaya-upaya harus diimbangi dengan kebersihan lingkungan, bila bersih akan terjaga perkembangbiakan nyamuk akan terhambat.
"Maka itu kemarin atau sebelumnya kita melakukan gebyar pemberantasan sarang nyamuk diantaranya adalah melakukan bersih-bersih lingkungan," ujarnya.
Kemudian, dipaparkan dr Yusman, mengubur dengan 3M Plus, menutup dan memanfaatkan daur ulang barang-barang yang bermanfaat (bernilai). Dan, terus pihaknya laksanakan atau gebyarkan agar kecamatan di seluruh Kabupaten Cianjur bisa melaksanakan secara bersama-sama.
"Nah! Melalui hal itu akan tuntas yakin," ucap dia.
Sambung dr Yusman, ini harus menjadi budaya kerja juga bersih-bersih di Kabupaten Cianjur, hanya dengan ini bisa menekan kasus DBD.
"Kalau kegiatan penyemprotan fogging sebetulnya hanya nyamuk dewasanya saja yang terbunuh," tegasnya.
Masih timpal Kadinkes Kabupaten Cianjur ini, tapi perlu diketahui kalau jentik nyamuk tidak dan akan berkembang dalam satu atau dua hari akan menjadi dewasa lagi.
"Jadi hanya dengan PSN lah 3M plusnya bisa menekan kasus DBD," ajaknya.
Hal sama masih diungkapkan dr Yusman, karena di Cianjur soal DBD sudah lumayan jumlahnya sekitar 526 kasus. Dan, yang meninggal ada enam orang, komposisi atau katagori usia 5 hingga 14 tahun.
"Jadi masih usia anak-anak," timpalnya.
Ia menambahkan saat ini pihaknya kini membentuk anak usia sekolah, jadi yang melaksanakan sebagai duta pelajar. Dan, harus menjadi contoh untuk lingkungan sekolahnya juga bisa mensosialisasikan kepada keluarga (orang tua), adik juga kakaknya.
Terakhir, masih terang dia, kalau zona rentan DBD di Kecamatan Cianjur kota, kalau kelurahannya di Sayang, makanya gebyar titik lokasi di sana. Dan, kemudian kecamatan lain kepadatan penduduk tinggi seperti Cilaku, Ciranjang, Karangtengah, Cipanas, dan Pacet.
"Nah! Itu juga rawan-rawan zona resiko terhadap ancaman DBD," tutup Kadinkes Kabupaten Cianjur. (Red/*)