Aparatur Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang bersama warga saat kerja bakti di lahan pertanian bersama babinsa. (Foto: Pemdes Cijedil) |
SIGNALCIANJUR.COM - Pasca gempa bumi warga Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang kesusahan air bersih dan Daerah Aliran Sungai (DAS) terkena longsor sehingga kini me mengalami kekeringan.
Kepala Desa (Kades) Cijedil, Pudin membenarkan, sampai saat ini air dari hulu sungai itu tidak mengalir dengan lancar, karena ada beberapa titik lokasi kena longsoran.
"Pertama itu Kampung Pos, tidak jauh dari Restauran Sinta sudah selesai. Namun, di hulu sungai ada longsor yang begitu besar," katanya, saat ditemui langsung di kantor desa, Selasa (15/8/2023) siang.
Pudin menuturkan, pihak desa sudah berkoordinasi dengan stakeholder (aparatur pemerintah) mandor, RT/RW, juga bhabinkamtibmas dan babinsa. Dan, satu titik rampung bila dikerjakan secara bersama-sama alias gotong royong.
"Namun saat sangat berat longsornya sehingga perlu bantuan dari pemerintah daerah, provinsi juga pusat," harapnya.
Perlu diketahui, tahun 2018 DAS pernah dibangun, masih diutarakan Kades Cijedil, kelancaran beberapa kampung diantaranya Kampung Pos, Kampung Cugenang, Cijedil Kulon, Cijedil Wetan, dan Banjir Pindang.
"Saat ini petani tidak bisa melakukan aktivitas di sawah karena tidak ada air," sebutnya.
Terakhir, Pudin menambahkan, saat artinya masih kering. Bahkan ada lahan sawah itu sekitar 50 hektar, katagori lahan tersebut itu dua kedusunan.
"Akibat longsor 21 November itu saat ini masih dilanda kekeringan lahan," tutup Kades Cijedil, Kecamatan Cugenang. (Red)