Notification

×

Iklan

Iklan

Pasca Gempa Cianjur, Warga Sisihkan Uang Perbaiki Rumah yang Rusak karena Bantuan Tak Kunjung Cair

1/06/2023 | 10:45 WIB Last Updated 2023-01-06T03:53:21Z
Miris, pasca gempa porak-poranda, seorang warga Desa Wangunjaya, Cugenang, Cianjur, kini mendambakan bantuan anggaran rumah rusak. (Foto: Lam/InfoSembilanNews)


SIGNALCIANJUR.COM- Bantuan rumah rusak yang dijanjikan pemerintah tak kunjung cair, kini warga terdampak gempa bumi di Cianjur terpaksa perbaiki keluarkan uang di dompet sendiri dan pungut puing-puing bangunan masih layak.

Seperti halnya dirasakan sejumlah warga di Kampung Rasyid, Desa Wangunjaya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, saat dikonfirmasi langsung awak media, Jumat (6/1/2023).

"Ya! Mungkin terpaksa memperbaiki rumah yang rusak akibat gempa dengan uang pribadi kang," kata Ketua RT Muplih.

Ia membenarkan, sebagian warga rumah rusak terdampak gempa. Itu memanfaatkan puing-puing bangunan yang masih bisa dipergunakan untuk memperbaiki rumahnya.

"Bahan bangunan yang masih kayak bisa dipakai," sebut Ketua RT Kampung Rasyid.

Muplih mengungkapkan, warga yang rumah rusak sedang dan ringan sudah mulai memperbaiki rumah, dengan puing-puing yang masih bisa digunakan dan dengan uang seadanya (kantong celana sendiri) karena bantuan stimulan gak kunjung cair.

"Jangankan cair, hari ini saja pihak BNPB masih melakukan survei rumah warga yang rusak," ujarnya.

Ketua RT di Kecamatan Cugenang ini berharap, agar pemerintah. Baik pusat, maupun provinsi apalagi kabupaten secepatnya merealisasikan kucuran bantuan stimulan.

" Supaya warga dapat segera bisa memperbaiki rumah dan kembali tinggal yang kayak tidak di tempat pengungsian," tutupnya.

Terpisah, Ari (50) warga Kampung Rasyid mengaku, dirinya terpaksa memperbaiki rumah dengan uang pribadi, dan memungut bahan seadanya dari puing-puing bangunan rusak masih bisa layak dipakai atau yang masih bisa digunakan.

"Jujur saja upah kerja harian terpaksa saya belikan semen untuk membangun rumah secara bertahap," ucapnya, nampak terlihat sedih.

Ari menuturkan, kalau menunggu bantuan perbaikan dari pemerintah tidak mengetahui dan itu sampai kapan cair, kalau disurvei sudah beberapa kali.

"Terpaksa bangun sendiri dikit-dikit. Pasalnya kasihan keluarga kalau tidur di tenda terpal terus kang," pungkasnya singkat. (Red)




×
Berita Terbaru Update