Kantor Pemdes Margaluyu, Kecamatan Tanggeung. (Foto: SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM Adanya dugaan pemangkasan atau disunat bantuan sosial (Bansos) di Kecamatan Tanggeung, Kabupaten Cianjur dibantah Kepala Desa (kades) Margaluyu, Samsul. Dirinya sekaligus mengklarifikasi hal tersebut.
Sebelumnya, beredar informasi dugaan bantuan sosial (Bansos) untuk keluarga penerima manfaat (KPM) warga Margaluyu, diduga disunat oleh oknum perangkat desa. Seharusnya diterima sebesar Rp400 ribu, tapi hanya diterima Rp325 ribu per orang.
Samsul membantah, pemerintah desa (Pemdes) Margaluyu tidak pernah menginstruksikan kepada stafnya atau kepada siapapun untuk meminta ataupun memotong bansos kepada penerima bantuan (KPM).
"Nah, adapun yang diterima oleh pemerintah desa Margaluyu itu pemberian atas dasar sukarela dari warga," terangnya, dan itu pun tidak semuanya memberi hanya sebagian saja.
Kades Margaluyu, Samsul. (Foto: Istimewa) |
Sementara itu, Suhendi (40) warga setempat mengaku, dirinya atas nama warga Desa Margaluyu, Kecamatan Tanggeung menerima bantuan sosial (Bansos) miskin extrim sebesar Rp400 ribu, itu tidak pernah atau dipinta juga disuruh perangkat Desa Margaluyu memotong.
"Hal itu hanya sekedar memberi alakadarnya buat ngopi bukan disunat," ujar singkat.
Bahkan, masih kata Suhendi telah cek di 12 desa ada di Kecamatan Tanggeung itu tidak ada informasi diterima ada dugaan potongan. Biasanya kalau ada pasti ramai dan saling mengetahui, artinya cepat beredar.
"Sampai saat ini tidak ada potongan soal bansos di kecamatan sini yang ada di 12 desa. Begitu kang," pungkasnya.
Ilustrasi bantuan sosial (Bansos). (Foto: Asep/SignalCianjur) |
Terpisah, dilansir Radar Cianjur, sebelumnya Atang (45) salah satu tokoh masyarakat (Tomas) membenarkan, dari hasil penelusuran ke setiap RT di desa tersebut, itu ditemukan adanya pemotongan bansos sebesar Rp75 ribu per KPM, dengan beragam alasan. Bahkan, masyarakat pun membuat petisi dengan membubuhkan tandatangan di atas sebuah kertas.
"Bahwa bansos diterimanya disunat alias ada pemotongan," katanya.
Ia menambahkan, bansos dipotong sekitar Rp75 ribu. Dan, alasannya untuk keperluan materai Rp25 ribu. Sementara itu, untuk sebesar Rp50 ribu tidak diberitahukan untuk apa keperluannya.
"Tiba-tiba ada pemotongan saja dari bansos Rp400 ribu itu jadi berkurang nominalnya," tutup Atang, singkat. (Red)