Warga Cipetir, Cibeber, Cianjur, saat menerima BLT-DD sebelumnya dihadiri Bupati Cianjur Herman Suherman, dan Forkopimcam Cibeber. (Agung/SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM- Bantuan sosial (Bansos) melalui bantuan langsung tunai Dana Desa (BLT-DD) miskin ektrim sangat dirasakan manfaatnya oleh warga.
Apalagi di masa pandemi Covid-19 saat ini, namun sayang ada dugaan beberapa oknum memotong anggaran Rp 900 ribu tersebut per KPM sekitar Rp 200 ribu.
Wahyudin (22) warga Kampung Cijaring RT4/3, Desa Cipetir, Kecamatan Cibeber mengaku, ada sekitar ratusan warga sini menerima bantuan sebesar Rp 900 ribu per orang (KPM).
"Ya, merasa bersyukur dan bahagia karena mendapat uang sebesar itu," ucapnya.
Dia menuturkan, terbayangkan uang tersebut akan digunakan untuk beberapa keperluan sehari-hari. Apalagi di masa pandemi Covid-19, sangat dibutuhkan sekali.
"Setibanya di rumah didatangi Ketua RT setempat dan dimintai uang Rp 200 ribu," aku Wahyudin.
Dia mengungkapkan, dengan alasan Rp 150 ribu untuk dibagikan kepada yang tidak mendapat bantuan. Karena, dikawatirkan adanya cemburu sosial, yang mendapatkan bantuan di kampung tersebut.
"Ini semuanya dipotong dan yang Rp 50 ribu untuk selaku Ketua RT begitu kang," ujarnya.
Sementara, BLT-DD miskin ektrim di Desa Cipetir sebanyak 170 KPM, yang disalurkan Jum'at 3 Desember 2021, bahkan langsung dihadiri Bupati Cianjur Herman Suherman saat itu.
Hal sama masih ujar Wahyudin, saat itu mendapatkan bantuan sebelumnya juga yang bernilai Rp 300 ribu. RT juga mendatangi rumah, lalu menanyakan dirinya kepada istrinya Sinta Fatimah.
Dia mengungkapkan, lalu sang istri menyampaikan pesannya kepada suaminya (Wahyudin), beberapa saat kemudian Ketua RT AA tanpa disengaja bertemu dengan dirinya. Dan, menanyakan kepadanya sudah ada belum.
"Ya, itu uang yang biasa diberikan kepada Ketua RT setiap ada bantuan," ujar Wahyudin.
Sementara itu, Ketua RT Cijaring, Desa Cipetir AA menjelaskan, pemotongan anggaran BLT-DD tersebut itu untuk disalurkan kembali kepada warga belum mendapatkan bantuan sosial (Bansos). Jadi, inisiatif untuk jemput bola biar semuanya warga bisa menerima, apalagi di masa pandemi Covid-19 saat ini.
"Alasannya dipotong Rp 200 ribu sekali lagi itu untuk dibagikan kepada orang yang tidak mendapatkan bantuan," jelas Ketua RT setempat AA, saat dikonfirmasi langsung SignalCianjur.com.
Dia menerangkan, terutama kan? Beras, sedangkan yang mendapatkan itu ada yang mendapatkan beras tiga karung. Terus sekarang mau cair lagi katanya empat karung, jadi itu merasa kasihan sama warga yang tidak mendapatkan.
"Nah, saya berinisiatif meminta. Tapi kan sebelumnya kumpul dulu. Jelasnya musyawarah, akhirnya mereka setuju dengan yang itu yang tujuan orang itu. Dan, mereka setuju dengan alasan berniat baik untuk memberikan kepada orang tidak menerima bantuan," terang Ketua RT setempat.
Masih ujarnya, kalau yang Rp 50 ribu itu ikhlas ngasih kepada dirinya. Karena sudah kebiasaan dari kemarin juga, itu juga ada yang memberikan Rp 30 ribu," akunya.
Tapi, tuturnya, mereka sudah kebiasaan mengasih gitu kan? Juga punya jasa berangkat ke sana-sini, itu pakai ongkos yang belum dipakai.
"Intinya niat saya dan tujuannya baik untuk membantu warga tidak mendapatkan bantuan sosial (Bansos)," pungkasnya.
Terpisah, Camat Cibeber Epi Rusmana mengatakan, nanti akan klarifikasi dulu. Dan, akan sampaikan ke Kepala Desa (Kades) benar apa tidak ada pemotongan BLT-DD tersebut.
"Artinya akan mempertanyakan dulu dan akan memanggil semua Ketua RT ada di Desa Cipetir," katanya singkat. (Gung)