 |
| Kapus Bojongpicung Heni saat ditemui di ruang tamu, (Foto: Rdk/SignalCianjur) |
dr Rita Juniar mengatakan, pelayanan home care ini dilakukan di rumah pasien dengan tim terdiri dari dokter umum, perawat, ahli gizi atau sesuai kebutuhan pasien.
"Kita ada IGD silakan untuk memeriksakan pasien atau keluarga yang sakit ke puskesmas," katanya, Jumat (18/20/2020).
Ia menjelaskan, karena puskesmas bukan rawat inap. Apabila tidak bisa menangani ataupun merawat akan merujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi seperti RSUD ataupun RSDH.
"Kita juga melihat tidak semua juga dirawat harus ada indikasi dan lain-lain, seperti itu. Makanya masyarakat juga harus mengetahui jangan sampai salah untuk berobat," ujar dr Rita.
Ia menyambungkan, jangan sampai salah berobat ke beberapa perawat yang bukan ahlinya. Karena bertobat sangat penting, jangan sampai ada mis komunikasi jadi polemik di tengah warga.
"Intinya harus memeriksakan kepada petugas kesehatan," ujar Rita.
Ia menambahkan, apalagi sekarang masa pandemi Covid-19 belum berakhir. Nah, berarti harus apa? Jaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan patuhi protokol kesehatan (Prokes) memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan (3M), paling penting hubungan puskesmas, jangan sampai salah berobat.
Ditanya soal mengenai biaya home care, Rita menuturkan, soal itu kesepakatan antara petugas dan masyarakat atau dengan pasien yang dirawat.
"Artinya puskesmas tidak menarif harga, itu kesepakatan petugas dan pasien," bilangnya.
Terakhir, dr Rita menyampaikan, apabila memang mempunyai BPJS atau KIS silahkan digunakan sebagaimana mestinya selagi bisa.
"Ya, intinya harus diperiksakan ke petugas kesehatan dan fasilitas kesehatan yang ada," pungkasnya.(Rdk)
