![]() |
GMNI Cianjur unras geruduk gedung DPRD menyoroti banyak kasus keracunan MBG. (Foto: SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM -Memandang, bahwa akar rumput masalah peristiwa keracunan MBG tidak berhenti pada kelalaian teknis, tapi dijadikan ajang praktik penyalahgunaan anggaran para vendor dipilih tanpa seleksi ketat.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPC GMNI Kabupaten Cianjur, Agus Rama Tunggaraga, saat aksi unjuk rasa (Unras) geruduk gedung DPRD, Kamis (2/10/2025).
"Nah! Ada dugaan kuat harga ditekan sedemikian rupa. Artinya mencari keuntungan semata," tegasnya.
Rama juga menegaskan sehingga kualitas makanan dikorbankan, bahkan ada praktik rente dan permainan anggaran yang mengabaikan keselamatan anak-anak.
"Kami menolak keras praktik semacam ini," keluhannya.
Ia juga mengatakan hal ini ditegaskan melalui UUD 1945 Pasal 28H ayat (1) tentang hak atas pelayanan kesehatan dan Pasal 28C ayat (1) tentang pemenuhan kebutuhan dasar termasuk pendidikan dan kesehatan UU nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah, pasal 12 menegaskan bahwa pendidikan dan kesehatan adalah urusan pemerintahan wajib pelayanan dasar.
"Sehingga pola keracunan terus berulang tanpa ada perbaikan sistem," kata Rama.
Ia menambahkan jika program sebesar ini hanya dijadikan proyek politik atau ladang bisnis segelintir elite. Program rakyat tidak boleh dikhianati, apalagi dengan taruhan kesehatan generasi muda.
"Nah! Maka rakyat kecil kembali menjadi korban terus bergulir," tutup Rama. (Red/*)