Notification

×

Iklan

Iklan

Kemenbud RI Resmikan Seni Pakemplung Wanasari Naringgul Cianjur Ditetapkan WBTb

10/14/2025 | Oktober 14, 2025 WIB Last Updated 2025-10-14T00:51:46Z

Grup Seni Pakemplung, warisan luhur masyarakat Kampung Tegal Bungur, Desa Wanasari, Naringgul, Cianjur. (Foto: Tangkap layar)


SIGNALCIANJUR.COM - Seni Pakemplung yaitu salah satu seni tradisi yang dilaksanakan ketika ritual ngampih paré, sebelum padi disimpan kedalam Leuit atau lumbung Padi. 

Bupati Cianjur Mohammad Wahyu Ferdian mengatakan Seni Pakemplung dipercaya masyarakat pendukungnya tidak hanya sebagai hiburan menciptakan kesenangan saja, tapi menjadi media mampu memfasilitasi do'a dan harapan mereka. 

"Waditra itu alat musik dipergunakan dalam seni Pakemplung, seperti kendang, go'ong, ketuk dua (sejenis bonang) dan rebab," katanya.

Diketahui, seperti halnya Seni Pakemplung, dari Kampung Tegal Bungur, Cianjur, telah diresmikan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia pada tahun 2025. 

Bupati Wahyu mengatakan makna dan fungsi, ritual ngampih paré, yaitu Seni Pakemplung merupakan tradisi dilakukan saat ritual ngampih paré, yaitu prosesi sebelum padi disimpan ke dalam leuit (lumbung padi).

"Selain berfungsi sebagai hiburan, seni ini dipercaya oleh masyarakatnya sebagai media untuk menyampaikan doa dan harapan," terang Bupati Cianjur.

Wujud rasa syukur, ia juga menyampaikan, kesenian ini juga menjadi wujud rasa syukur atas hasil panen yang diperoleh. 

Kabar baik yang membanggakan datang dari Kabupaten Cianjur.Nah! Seni Pakemplung, warisan luhur masyarakat Kampung Tegal Bungur, Desa Wanasari, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, kini resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia tahun 2025 oleh Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) RI.

Alat musik yang digunakan diantaranya 
Kendang, Go'ong, Ketuk dua (sejenis bonang), dan Rebab.


Informasi, bahkan apresiasi modern, Seni Pakemplung pernah ditampilkan di ajang West Java Festival 2024, menunjukkan upaya untuk memperkenalkan kembali warisan budaya ini kepada khalayak yang lebih luas.

Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cianjur adalah Ayi Reza Addairobi mengatakan hal ini juga merupakan nilai budaya. 

"Nah! Dulu, kesenian ini sempat terancam punah, namun kini terus dilestarikan," tutupnya. 

Reza menambahkan Seni Pakemplung mengandung makna simbolik dan nilai-nilai luhur dijunjung tinggi masyarakat pendukungnya. (Red/*)

×
Berita Terbaru Update