![]() |
| Ketua SPPG Sukamaju 2 Cianjur monitoring pengiriman MBG di PAUD Assaadah Rawa Cina, Desa Nagrak, Cianjur. (Foto: SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM- Manfaat program makan bergizi gratis (MBG) untuk siswa PAUD, meningkatkan status gizi anak usia dini, asupan nutrisi memadai protein, vitamin, mineral sangat penting di masa perkembangan awal.
Hal tersebut diungkapkan Ketua SPPG Sukamaju 2 Cianjur, Moch Azman Artas , saat monitoring sekaligus mengirimkan MBG di PAUD Assaadah, Kampung Rawa Cina RT 1/RW 16, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Senin (24/11/2025) pagi.
"Membantu juga untuk menurunkan risiko malnutrisi dan stunting di kalangan anak kecil sedang tumbuh kembang," katanya.
Bahkan, masih dikatakan Azman, pemerintah menekankan pemenuhan Angka Kecukupan Gizi (AKG) melalui program ini. Anak-anak yang cukup gizinya cenderung memiliki konsentrasi yang lebih baik di kelas karena tidak terganggu rasa lapar.
"Nah! Kesehatan dan energi lebih baik, anak PAUD bisa lebih aktif, terlibat, dan bersemangat," ucap dia.
Kemudian, masih ujarnya, pendidikan karakter dan pembiasaan perilaku positif. MBG bukan hanya menyediakan makanan, tapi juga menjadi sarana untuk menumbuhkan kebiasaan hidup sehat.
"Ya! Seperti mencuci tangan sebelum makan dan doa bersama," papar Ketua SPPG Sukamaju 2 Cianjur.
Anak diajarkan etika makan: misalnya berdoa sebelum makan, menjaga kebersihan tempat makan, tidak mubazir, dan menghargai makanan.
Nilai karakter seperti disiplin, tanggung jawab, gotong royong, dan kesantunan bisa dibangun melalui rutinitas makan bersama dan aktivitas kebersihan. Seperti halnya di PAUD Assaadah Kampung Rawa Cina Nagrak, itu diajarkan mengembalikan peralatan makan, menjaga kebersihan, dan berdoa aspek-aspek ini memperkuat pembentukan karakter.
"Agar manfaat gizi benar terasa kualitas dan keanekaragaman menu harus dijaga supaya sesuai kebutuhan gizi anak PAUD dan juga menarik," jelas Azman.
Perlu diketahui, pembiasaan hidup bersih dan sehat sejak dini (PAUD) akan membekali anak dengan pola hidup sehat (PHBS) sepanjang hidup. Kebiasaan makan bersama di sekolah juga bisa memperkuat solidaritas sosial, belajar antre, berbagi tempat makan, menjaga kebersihan bersama.
Hal sama disampaikan dia, pemberdayaan ekonomi lokal. Menu MBG disusun sedemikian rupa, agar bahan pangan lokal bisa digunakan. Ini bisa membantu petani lokal dan UMKM kuliner di sekitar wilayah program.
"Program MBG mendukung pembangunan ekonomi di komunitas lokal. Sehingga memberikan efek multiplier," terang Azman.
Ia menambahkan program ini dapat menumbuhkan motivasi belajar: Wamen menyatakan bahwa MBG "membangun karakter positif dan semangat belajar" karena anak-anak datang ke sekolah dengan motivasi tinggi. (Red/*)




