![]() |
Lapas Kelas II B Cianjur. (Foto: SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM– Seorang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) berinisial J (30) warga Cidamar, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur ditemukan tewas, mengakhiri hidup gantung diri (Gandir) di sel isolasi Lapas II B Cianjur, sekitar pukul 12.00 WIB, Kamis (21/8/2025) siang.
Jadi, dibenarkan Plh Kepala Lapas Kelas II B Cianjur, Asep Dedi Idrus, kalau berdasarkan kronologis yang terjadi pengembangan dari pemeriksaan saksi-saksi yang ada, baik sesama WBP yang ada dalam satu kamar maupun tugas, itu siang hari.
"Nah! Itu pada saat seluruh WBP sedang melaksanakan shalat dzuhur berjamaah," katanya saat dikonfirmasi kepada awak media, malam.
Namun, lebih lanjut ia menyampaikan saat kontrol pukul 12.00 WIB, sudah ditemukan gantung diri. Selama ini tidak ada tanda-tanda ingin bunuh diri, bahkan keluarga rutin menjenguk.
"Ya! Benar hari ini telah terjadi kejadian upaya gantung diri yang dilakukan oleh salah satu WBP," ujar Idrus.
Lebih lanjut Idrus mengungkapkan saksi teman satu kamarnya ini yang 5 orang sudah kembali ke kamar setelah melaksanakan shalat dzuhur berjamaah. Namun, begitu mereka masuk yang pertama ini tiga orang duluan masuk ke dalam merasa kaget saat masuk ke dalam kamar ini ditemukan WBP ini sudah dalam posisi tergantung.
"Ya! Gantung diri di kamar sontak membuat geger semuanya," ujarnya.
Ia mengungkapkan kemudian disusul ada yang dua orang lagi datang di belakang, ini belum sempat masuk kamar. Tapi karena ada rekan sudah di dalam, mungkin terdengar gaduh ada apa mereka melihat ke dalam langsung kaget, terlihat langsung lari ke selasar dan berteriak ke bawah.
"Nah! Kebetulan saat itu petugas kami sedang berada di area ada di bawah kamar bawah dan tugas dapur sedang membagikan makan siang," papar Idrus.
Saat itu, ia mengungkapkan petugas dapur dan penjaga yang piket lainnya langsung lari ke atas untuk memastikan, ternyata memang ada kejadian seperti itu. Nah! Selanjutnya berkoordinasi tindak lanjut yaitu dengan menghubungi tim inafis Polres Cianjur.
"Kemudian datang untuk memeriksa WBP tersebut," ujar Idrus.
Idrus menambahkan langsung menghubungi keluarga korban, bahkan datang karena kebetulan ada yang dekat mungkin kerabat di sekitaran Cianjur kota domisilinya.
Ia menambahkan jenazah WBP juga setelah pihaknya kirim ke RSUD Sayang Cianjur, itu bersama melakukan pemeriksaan. Selanjutnya keluarga korban pun datang dan diserahkan.
"Kini sudah diterima oleh pihak keluarga korban mungkin sedang di perjalanan," tutupnya.
Diketahui, korban yang tengah menjalani hukuman kasus pencurian Pasal 363 itu diketahui memiliki riwayat penyakit TBC, sehingga ditempatkan kamar khusus di ruang sel isolasi lebih dari enam bulan.
"Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh rekannya sesama napi yang langsung melapor ke petugas jaga," kata Idrus.
Menurutnya, insiden yang terjadi gegerkan di lingkungan Lapas Kelas IIB Cianjur tersebut, diduga korban nekad mengakhiri hidup dengan menggunakan sarung yang biasa dipakai untuk beribadah.
"Sekitar pukul 11.00 WIB korban masih terlihat naik ke kamarnya. Artinya tidak ada tanda-tanda mencurigakan," tutup Idrus. (Red/*)