Sekdis DPKPP Kabupaten Cianjur, Hendrik Prasetyadhi. (Foto: SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM- Pasca bencana longsor dan pergerakan tanah wilayah Cianjur Selatan (Cisel) Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat telah memverifikasi dan rekap 17 kecamatan, kini menunggu hasil kajian teknis BMKG.
Sekdis DPKPP Kabupaten Cianjur, Hendrik Prasetyadhi mengatakan, adapun sebaran yang terdampak empat kampung jumlah bangunan rumah rusak sekitar 256 rumah.
"Nah! Kemudian setelah diverifikasi sekaligus menunggu hasil kajian teknis BMKG," katanya, saat dikonfirmasi langsung awak media, Rabu (15/1/2025).
Diketahui, pasca bencana tanah longsor dan pergerakan tanah akibat intensitas hujan tinggi, seperti halnya yang terdampak di Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur wilayah Selatan.
Pasalnya, masih disampaikan Sekdis DPKPP Cianjur, apabila itu wajib direlokasi harus memiliki dasar kajian teknis dari BMKG, agar tepat membuat suatu keputusan terkait relokasi, melihat sebaran cukup luas empat kampung.
"Tentu saja harus ada masyarakat paham terkait relokasi," ujarnya.
Melihat pengalaman sudah ada, dijelaskan Hendrik lebih lanjut, jangan sampai memindahkan warga itu menjadi terlambat. Seperti halnya relokasi yang jauh, lalu soal mata pencahariannya, hal ini menjadi kendala tersendiri.
"Nah! Sambil menunggu hasil dari BMKG kita juga menindaklanjuti laporan dari camat dan kepala desa," ujarnya.
Artinya, masih dijelaskan Hendrik, terkait soal bangunan rumah yang rusak di sejumlah kecamatan. Dan, direkap itu jumlah sekitar 17 kecamatan
"Jadi sedang tahap verifikasi ya," ucapnya.
Hal sama dipaparkan Sekdis DPKPP Kabupaten Cianjur, untuk menentukan tingkat kerusakan baik itu berat, sedang dan ringan. Dan, juga soal relokasi.
Terakhir, ia menambahkan hasil dari pada verifikasi tersebut diajukan ke BMPB untuk mendapatkan bantuan perbaikan rumah.
"Nah! Anggaran per unit rumah sama seperti pasca gempa untuk rumah ringan Rp 15 juta, sedang Rp 30 juta, dan rusak berat Rp 60 juta," tutup Hendrik. (Red/*)