Pimpinan Cabang Perum Bulog Cianjur saat diskusi soal harga beras bersama dengan wakil. (Foto: SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM- Jadi yang disampaikan massa aksi kemarin, itu proses pengadaan di tahun 2020.
Hal tersebut disampaikan Pimpinan Cabang Bulog Cianjur, Renato Horison, saat dikonfirmasi langsung di meja kerja kepada insan media, Rabu (12/9/2023) siang.
"Artinya bila dihubungkan dengan kondisi saat ini harganya sangat jauh," katanya.
Lebih lanjut Renato menuturkan bahkan sudah dilakukan pemeriksaan secara internal, pejabat yang bertanggung jawab pada saat itu sudah dilakukan nonjob.
"Nah! Terjadinya kesusutan hasil giling gabah itu selesai di tingkat pusat," jelasnya.
Secara umum, masih ujarnya, berarti kerugian negara itu sudah tidak ada. Nah! Terkait untuk kenaikan harga beras saat ini memang kondisi ruang lingkupnya sudah secara nasional.
"Kenapa? Kalau dilihat dari siklus harga gabah itu mulai September, Oktober, November dan Desember mengalami kenaikan," terang Pimpinan Cabang Bulog Cianjur.
Hal senada masih paparnya, kenapa karena dari panen itu sudah relatif kecil sedangkan permintaan tetap. Dan, ditambah lagi kondisi saat ini musim kemarau di sejumlah daerah atau banyak kekeringan hektaran lahan sawah.
"Sehingga panen lebih mengecil lagi," ucap Renato.
Terakhir, ia menambahkan, artinya tidak seimbang antara permintaan dengan supplier yang ada. Nah! Massa aksi (HIMAT) menuntut apa sih? Upaya dari pihak Perum Bulog Cianjur, merupakan operator dari pada pemerintah.
"Pemerintah pada saat ini mempunyai cara untuk mengendalikan harga beras ini menyalurkan bantuan pangan kepada masyarakat," tutup Renato. (Red)