 |
| Direktor Investigasi DPP Lembaga Advokasi Hak Asasi Manusia (Leadham) Internasional, Agus Supendi. (Foto: SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM- Pasca gempa terjadi di Cianjur ribuan rumah rusak berat, sedang dan ringan. Bahkan, ratusan jiwa meninggal, ratusan orang luka ringan dan luka luka berat.
Hal tersebut diungkapkan Direktor Investigasi DPP Lembaga Advokasi Hak Asasi Manusia (Leadham) Internasional, Agus Supendi alias Kubil, kepada insan media, Minggu (18/12/2022)
"Rasa karena mengingat keluarganya ada yang meninggal dan rumahnya hancur," katanya.
Masih ujar Kubil, begitu pun puluhan sarana pendidikan hancur, sarana tempat ibadah Masjid hancur, kondisi masyarakat korban gempa perasaan hatinya sedang bersedih jangankan memikirkan harta benda, bahkan makan pun mereka belum pulih.
Ia menuturkan, bila mengutip dalam video bupati berdurasi 0.30 detik kurang lebih 'Bencana Membawa Berkah' padahal semua sedang berduka, adapun bantuan dari pusat maupun dari donatur melalui Pemerintah Daerah (Pemkab) Cianjur, ya alhamdulilah. Tapi kalau kalimat bencana membawa berkah, seolah adanya bencana menjadi suatu kesempatan peningkat mengurangi angka stunting, peningkatkan IPM atau lainnya.
"Nah! Itu kan lucu perkataan seperti itu," sebut Kubil.
Dirinya sangat menyayangkan, bupati malah stitmen bencana berkah, dan bisa membangun rumah ada WC, bisa mengurangi stunting, Meningkatkan IPM. Ini bencana di mana semua harus membantu materi dan material, dengan rasa dan kasih sayang yang ikhlas untuk membantu korban gempa.
"Bukanya menjadikan ajang kesempatan menempelkan program tersebut. lihat ke lapangan kesedihan masyarakat kondisi hari ini," ucap Direktor Investigasi DPP Lembaga Advokasi Hak Asasi Manusia (Leadham) Internasional.
Lebih lanjut, ia memaparkan, jangan kan nyawa manusia derajat kehormatan manusia itu lebih tinggi dibandingkan rupiah. Maka dirinya berharap bapak bupati menyikapi semua ini harus bijak, dan memberikan contoh buat ke semua orang.
"Saya menyayangkan dalam video beredar, bahwa menduga statement atau pernyataan tersebut mengandung unsur pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dalam kondisi berduka," menurut Kubil.
Ia menambahkan, jangankan nyawa manusia, derajat, harkat, manusia tidak ada bandingannya dengan nominal rupiah.
"Siapa sih! Mau musibah dahsyat ini, bencana ini bukan keinginan," tutup Direktor Investigasi DPP Lembaga Advokasi Hak Asasi Manusia (Leadham) Internasional.
Terpisah, sebelumnya Bupati Cianjur H. Herman Suherman menyampaikan melalui video beredar tersebut, maksud bencana membawa berkah itu konteknya bukan menjelek-jelekkan masyarakat Cianjur atau apa, tapi lebih kepada memaknai untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT dari segala bencana telah terjadi.
"Nah! Itu salah satunya dikutip dari beberapa kiyai (Aa Gym,red) waktu ceramah di Masjid Agung Cianjur," katanya.
Bupati Cianjur mengungkapkan, maksudnya tidak lain untuk mengambil hikmahnya dari kejadian bencana alam (gempa bumi,red) ini. Pastinya, ada hikmahnya di balik semua ini. Artinya untuk meningkatkan peribadatan dan kekuasaan Allah SWT.
"Sehingga keimanan dan ketaqwaan kita lebih meningkat," ujarnya.
Masih ujar, bahwa bencana membawa berkah tersebut lebih kepada introspeksi diri untuk meningkatkan derajat. Dan, sejumlah rumah asalnya reyot (nyaris roboh) bisa dibangun secara permanen anti gempa kembali saat ini.
"Nah! Itu salah satu syariat terjadinya kesabaran menghadapi bencana alam saat ini," papar Bupati Cianjur.
Lebih lanjut ia menambahkan, sehingga Allah SWT memberikan milik rejekinya untuk masyarakat Cianjur yang terkena dampak gempa bumi. Kemudian, Infrastruktur saat ini diperbaiiki, bayangkan juga dalam rangka menurunkan stunting itu sejumlah rumah warga harus ada WC, dan lainnya.
"Bantuan dari pemerintah pusat sekitar 78 ribu rumah dibangun untuk disarankan ada fasilitas WC," pungkasnya. (Red)
