Warga Cianjur yang terdampak gempa bumi, di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (Istimewa) |
SIGNALCIANJUR.COM- Rencana relokasi korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur sudah dipersiapkan dengan matang.
Hal tersebut disampaikan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, dalam keterangan tertulisnya kepada insan media, di kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (1/11/2022).
"Sekitar 200 unit rumah akan dibangun pemerintah untuk para korban gempa bumi di wilayah Cianjur, Jawa Barat," katanya.
Ia menyampaikan, yaitu dengan luas lahan yang telah disiapkan, ratusan rumah tersebut akan dibangun di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur. Dan, nanti untuk lahan akan dimulai tahap pertama adalah ditempatkan lahan 2,5 hektare.
"Kira-kira bisa menampung 200 hunian baru," katanya.
Masih ujar Muhadjir, Pemerintah Daerah (Pemkab) Cianjur, selain itu juga akan dilibatkan dalam pembangunan rumah bagi para korban banjir.
"Namun pembangunan rumah oleh Pemkab Cianjur akan dilakukan di lokasi berbeda," terangnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, Badan Pertanahan Negara (BPN), itu akan dilibatkan dalam pengurusan sertifikat lahan tersebut. Dan, tinggal persyaratan persuratan resmi saja nanti harus diurus di tingkat BPN.
"Hanya nanti diurus di BPN Cianjur," tutup Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy.
Terpisah, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan lahan 2,5 hektare itu sudah siap dibangun.
"Nanti rumah yang dibangun di lahan tersebut akan menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha)," jelasnya.
Hal senada masih ujarnya, saat ini sudah land clearing dan segera pihaknya mempunyai rumah Risha yang tahan gempa yang sudah proven teknologinya.
"Mudah-mudahan tidak ada kendala dan terealisasikan secepatnya," harap Basuki.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menambahkan, menilai teknologi Risha dapat dilakukan, karena tahan terhadap bencana gempa bumi.
"Teknologi ini sudah diterapkan pemerintah saat menangani bencana di berbagai wilayah belakangan ini," tandasnya. (red)