![]() |
Anggota TNI Koramil Bojongpicung evakuasi pasca musibah ambruk rumah milik Mamat (61) warga Bojongpicung, Cianjur. (Foto: SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM- Hujan deras disertai angin kencang satu rumah bangunan permanen milik Mamat (61) warga Kampung Rawa Bebek, RT 3/1, Desa Bojongpicung, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur ambruk, pukul 8.00 WIB, Selasa (7/12/2021) kemarin.
Danramil 0608-11/ Bojongpicung, Kapten Armed U. Sanusi menambahkan, telah dievakuasi dan pihaknya mengetahui adanya rumah ambruk informasi atau laporan dari warga. Dan, setelah selesai melaksankan briefing dengan anggota, maka pihaknya langsung datang kelokasi bersama anggota.
"Karena melihat kondisi bangunan rumah atap ambruk dan riskan akan terjadi hal yang tidak diinginkan," katanya, Rabu (8/12/2021).
Saat itu, Danramil 0608-11/ Bojongpicung menyampaikan, langsung membongkar (evakuaasi) dengan menggunakan alat seadanya. Sehingga bangunan dianggap riskan akhirnya bisa dirobohkan. Tapi, belum seluruhnya dan saat ini akan diteruskan kembali.
"Ya, karena sebelumnya (kemarin) terhalangi waktu sudah menjelang Maghrib," ujarnya.
Kapten Armed U. Sanusi menambahkan, sebelum merobohkan bangunan rumah ambruk, pihaknya terlebih dahulu mengevakuasi penghuni rumah beserta perabotan yang ada di dalam rumah, ke rumah milik tetangga tidak jauh dari rumah ambruk.
"Menghimbau kepada warga untuk ektra ketat dan hati-hati saat musim hujan saat ini," tutupnya.
Sementara, Ketua RW Kampung Rawa Bebek, Desa Bojongpicung Andrian membenarkan, pasca kejadian ambruknya bangunan rumah milik warga sekitar pukul 10.00 WIB. Dan, bangunan rumah bagian atapnya ambruk.
"Beruntung semua penghuni sedang berada di luar rumah," ucapnya.
Karena, Rian menuturkan, riskan ambruk dan takut menimpa warga melintas. Maka pihak Danramil Bojongpicung beserta seluruh anggota, dan pihak kecamatan, desa, retana, RW, RT yang dibantu warga setempat langsung membongkar, dengan cara didorong dengan alat seadanya.
"Nah, sehingga ambruk rata dengan tanah kondisinya. Artinya perlu ada bantuan dari dinas terkait," tutup Ketua RW setempat.
Terpisah, Mamat (61) mengatakan, seiap hari sering terlihat material pasir dari atas bangunan rumah berjatuhan. Namun seluruh penghuni rumah cuek saja, saat malam tadi ada material pasir dan batu kecil dari dinding atap bagian atas jatuh.
"Dari situlah seluruh penghuni mulai curiga dan langsung mengevakuasi seluruh peralatan ada di dalam rumah," akunya.
Dia menambahkan, kemarin menginap di rumah tetangga yang tidak jauh dari rumah. Dan, para pedang lainnya pulang kampung, sedangkan yang masih berjualan tinggal dua orang ditambah satu orang pemilik rumah.
"Ya, berharap ada bantuan secepatnya kepada pemerintah melalui dinas terkait," tandasnya singkat. (Red)