![]() |
Aksi mahasiswa lakukan unras di depan kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur. (Foto: SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM- Massa aksi dari mahasiswa geruduk kepung Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur, pernyataan soal ada dugaan penyelewengan kucuran anggaran penanganan Covid-19, Jalan Prof Moch Yamin, Solokpandan, Kecamatan Cianjur kota, Rabu (15/12/2021).
Salah satu koordinator lapangan (Korlap) massa aksi dari mahasiswa Jaen Jaenadi mengatakan, selain itu mempertanyakan imbas dari penanganan Covid-19. Namun dampak berimbas kepada banyaknya kasus stunting atau gizi buruk di Cianjur.
"Nah, kita menemukan adanya sejumlah penyelewengan sesuai penanganan sesuai APBD 2020 senilai Rp 9 miliar," katanya kepada insan media, saat dikonfirmasi langsung.
Ia menegaskan, menemukan penyelewengan ada dua tahap diantaranya penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) dan dana pembentukan tim Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19. Seharusnya Dinkes Cianjur fokus terhadap penanganan Covid-19, tidak lantas menghilangkan fokus ke masalah-masalah penyakit lainnya.
"Bila memang sekarang ini fokus pada Covid 19 misalnya," ujar Jaen.
Harus fokus, masih ujarnya, juga kepada penyelesaian penyakit lainnya dan kami pun mempertanyakan hingga kini kasus Covid 19 masih ada. Misalnya imbas daripada Dinkes yang hanya fokus kepada Covid-19 adanya masyarakat yang meninggal.
"Akibat tidak dapat tabung oksigen karena terbatas," ucap Jaen.
Ia menyambungkan, salah satu contoh bisa disebutkan di Kecamatan Sukaluyu adanya kasus masyarakat yang tidak mendapatkan oksigen.
"Karena ketersediaan tengah difokuskan kepada covid 19 sehingga imbasnya meninggal dunia," tutur dia.
Menurut Jaen, untuk hasil barusan, pihak Dinkes Cianjur akan memfasilitasi pertemuan di Pendopo Kabupaten Cianjur besok hari. Dan, menuntut pihaknya agar Kepala Dinas (Kadis) hadir.
"Nah, sementara itu tadi sekdis Cianjur menjaminkan dirinya bila kadis berhalangan hadir," ucapnya.
Terpisah, Sekertaris Dinas (Sekdis) Kesehatan Cianjur, dr. Yusman Faisal menyangkal sekaligus mengklarifikasi hal dugaan tersebut, adanya dugaan tindakan korupsi penanganan Covid-19 yang dipertanyakan aliansi mahasiswa.
"Karena dari awal hingga kini sesuai dengan prosedur yang sesuai. Kami berkomitmen untuk mentutaskan Pandemi Covid 19," terang Yusman.
Selain itu, dr Yusman Faisal menyampaikan, prioritas penanganan Covid 19 sesuai arahan pusat. Dan, untuk penanganan Covid-19 memang sesuai arahan pusat, harus menjadi prioritas.
"Kami pun bukan berarti tidak menangani masalah lainnya," paparnya.
Lanjut Yusman, pihaknya mempersilahkan kepada pihak manapun melaporkan jika adanya temuan terkait dugaan penyelewengan anggaran penanganan Covid 19. Kalaupun memang ada dugaan tersebut, silahkan kepada pihak-pihak yang mau melaporkan kepada pihak berwajib.
"Maaf untuk ketidakhadiran kepala dinas dikarenakan agenda kerja padat di kota bandung sehingga tidak bisa hadir untuk menenemui pendemo," ujar Yusman.
Sekdis Dinkes Cianjur menambahkan, pihaknya kini mendorong agar adanya audensi untuk memecahkan masalah bersama-sama dengan aliansi mahasiswa. Dan, mendorong adanya audensi berdialog dan berdiskusi daripada aksi-aksi unjuk rasa seperti itu.
"Saya meminta masukan kepada teman-teman mahasiswa yang biasanya mempunyai ide dan gagasan kreatif untuk pemecahan permasalahan ini," tutup dr. Yusman.
Sementara, unjuk rasa yang berjalan damai tersebut berakhir dengan perjanjian adanya audensi yang akan melibatkan Dinkes Cianjur dan aliansi mahasiswa. (Red)