Notification

×

Iklan

Iklan

Digitalisasi Pertanian, Ini Cara BI Jabar Gandeng UMKM di Cianjur

10/14/2021 | 19:58 WIB Last Updated 2021-10-14T20:38:18Z

Green house Mujagi digitalisasi pertanian binaan BI Jabar, di Kampung Pasir Cina, Desa Cipendawa Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (Foto: Mamat Mulyadi/SignalCianjur)


SIGNALCIANJUR.COM- Bank Indonesia (BI) Jabar gandeng Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kelompok tani jenis komuditas holtikultura, dan keunikan digitalisasi pertanian jenis varietas tomat momotaro dari Jepang.

Bidang Pemasaran Kelompok Tani Mujagi Didin Silahudin mengatakan, mengenai budidaya difasilitasi oleh BI Jabar, karena mendapatkan fasilitas. Dan, berbentuk green house. Jadi mengembangkan sayuran Jepang komoditasnya tomat momotaro (varietas momotaro).

"Kebetulan tomat tersebut sudah mempunyai pacar khusus," katanya, saat dihubungi langsung di Mujagi (digitalisasi pertanian), Kampung Pasir Cina RT 2/1, Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Kamis (14/10/2021).

Jadi, Didin menerangkan, ketika masa pandemi Covid-19 pun cenderung masih stabil permintaannya. Karena dilihat dari petani pembudidayanya masih sangat jarang, mungkin kalau di wilayah Cianjur cuman satu-satunya yang membudidayakan sayuran tomat momotaro.

"Ya, karena kita sudah mempunyai kontrak dengan salah satu supermarket khusus dan permintaannya itu khusus untuk sayuran Jepang," ujarnya.

Masih ujarnya, ketika masa-masa sulit pun di masa pandemi Covid-19 saat ini, masih bisa bertahan dan dengan adanya fasilitasi green house yang sudah digital farming. Justru menjadi satu apa peningkatan khususnya di bagian produksi di tempat tersebut, karena biasanya menggunakan cara budidaya sederhana, kini menerapkan teknologi budidaya sudah digital.

"Nah, itu kita bisa meningkatkan produksi tanaman tomat. Dan, dari kebiasaan dulu berbudidaya," kata Didin.

Ditanya saat ini berapa hektar pengembangan budidaya tomat, dia mengungkapkan, ada sekitar 100 hektar lebih, tetapi yang menggunakan digital farming baru sekitar 1.500 meter termasuk yang difasilitasi oleh BI Jabar.

"Hasil panen tomat momotaro benih dari Jepang bisa tiga kali lipat," aku Didin.

Masih hal senada diutarakan Didin, soal Sumber Daya Manusia (SDM), kebetulan karena di wilayah sangat sulit, dan hampir semua penduduk mempunyai lahan sendiri. Jadi mayoritas petani mengelola hasil kerja sama juga dengan jebolan SMK (jurusan pertanian)

"Jadi mayoritas merekrut anak alumni SMK pernah PKL, dulunya mereka sudah selesai tidak lanjut kuliah. Kemudian direkrut menjadi tenaga kerja dan dibina lagi untuk meningkatkan SDM," jelasnya.

Dia menyambungkan, kalau tenaga kerja alumni alumni SMK saat ini ada 11 orang. Dan, lainnya ada sebagian warga setempat.

"Semua support dan mendukung untuk meningkatkan kesejahteraan warga sini, terutama di bidang pertanian. Doanya saja," ucap Didin.

Hal sama masih jelas Bidang Pemasaran UMKM Digitalisasi Pertanian Mujagi, untuk harga sayuran khususnya sayuran Jepang tomat, karena sudah sistem kontrak tidak ada fluktuasi harga.

"Jadi harga kita jual di harga Rp31.500 per kilogram," kata Didin.

Gabungan kelompok tani (Gapoktan) dirintisnya tersebut, dia menambahkan, berdiri tahun 2009. Jadi kurang lebih sudah 12 tahun, tetapi untuk memulai budidaya sayuran Jepang dari tahun 2018. Soalnya, sebelumnya masih sayuran konvensional biasa, mengenai kendala pasti ada.

"Tapi tidak seperti komunitas lain kita masih relatif stabil kalau untuk sayuran Jepang di masa pandemi Covid-19 saat ini," paparnya.

Dia berharap, bisa mendapatkan pasar lebih besar untuk meningkatkan produksi juga di lapangan. Karena kalau sayuran budidaya jenis tersebut jadi tidak bisa masuk ke semua segmen pasar khusus. Dan, sekarang pun masih disesuaikan kebutuhan.

"Ya, harapan ke depan ada pasar baru lagi lebih besar membutuhkan komoditas. Jadi kita bisa mengembangkan secara berkelanjutan," bilang Didin.

Dia menuturkan, sudah terpilih menjadi klaster BI Jabar. Jadi tidak hanya dikasih support berbentuk fasilitasi gedung bangunan saja, tapi banyak pembinaan atau pelatihan untuk meningkatkan SDM. Artinya selalu diundang mengikuti sosialisasi program, walaupun itu disesuaikan dengan tugas masing-masing,

"Karena kita di sini berbentuk lembaga, ada bidang budidaya pemasaran. Ya, walaupun tidak semuanya ikut, tapi difasilitasi pelatihan perbedaan. Begitu kang," imbuh Didin.

Budidaya komoditasnya itu tidak difasilitasi, masih jelas Didin, jadi cuman bangunan kalau untuk benih karena awalnya benih tersebut itu uji adaptasi sebelumnya setelah cocok dan produksinya bagus.

"Sekarang tak ada distributor resmi mengimpor langsung benih tersebut. Jadi kita tidak langsung harus pesan ke Jepang, tapi sudah ada distributor hanya tinggal pesan saja ke perusahaan tersebut.

Dia menyampaikan, mungkin ke semua petani. Intinya harus terus konsisten di dunia pertanian, untuk meningkatkan lagi para petani. Tapi tidak bisa maju atau berkembang itu individu, tetapi intinya harus berkelompok, hal itu supaya saling support. Dan, untuk menguatkan petani, kalau masih individu masih sendiri-sendiri sulit.

"Ya, intinya saya sendiri mengajak semua petani khususnya yang ada di Cianjur. Mari sama-sama memajukan dunia pertanian," tutup Didin. (mat)

(Mesothelioma Law Firm, Donate Car to Charity California, Donate Car for Tax Credit, Donate Cars in MA, Donate Your Car Sacramento, How to Donate A Car in California, hosting web gratis, kursus seo, subdomain gratis, keyword cpc tinggi 2018, domain gratis, promo hosting indonesia, kegunaan internet, virtual private server indonesia, allianz indonesia travel insurance, sewa cloud server, software untuk mengakses internet, spesifikasi komputer server, kumpulan software komputer, asuransi islam, kpr islam, anies baswedan, kasus ferdy sambo, jokowi, anies, dedicated server indonesia, harbolnas, promo hosting bula ini, shoope, tokopedia, ucapan tahun baru 2023, ucapan tahun baru 2023 bergerak, ucapan tahun baru, Laptop terbaik XX Jutaan, Tempat wisata favorit tahun baru, Asuransi tri pakarta, Asuransi mobil, Asuransi perjalanan, Indonesia culture, Indonesia logo, Indonesia hotel, Travel ladju, Tips instagram, Tips investasi emas, Investasi forex tanpa trading)

×
Berita Terbaru Update