![]() |
Kepolisian, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Jasa Raharja, dan Basarnas evakuasi di lokasi (Foto: Istimewa) |
SIGNALCIANJUR.com/SUMEDANG- Pasca kecelakaan bus muatan siswa di Sumedang, penumpang berjumlah sekitar 65 orang, rincian 39 orang selamat, 26 meninggal dan satu orang meninggal, kini proses evakuasi.
Peristiwa tersebut, Rabu (10/2021) pukul 18.20 WIB telah terjadi kecelakaan tunggal, menimpa bus pariwisata Sri Padma Kencana Nopol T 7591 TB, di Jalan raya Wado-Malangbong di Dusun Cilangkap RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado Kabupaten Sumedang.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Budi Setiyadi mengatakan, tiba dini hari tadi. Bahwa hingga pagi tadi masih berlangsung proses evakuasi korban dari kendaraan.
"Kami bersama Kepolisian, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Jasa Raharja, Basarnas telah berada di lokasi," katanya, Kmais (11/3/2021).
Ia mengungkapkan, dalam waktu dekat Satlantas Polres Sumedang akan mengirimkan crane, sehingga mempermudah proses evakuasi.
"Jalan sekitar TKP juga akan ditutup sementara untuk kelancaran evakuasi," ujar Dirjen Budi.
Ia mengungkapkan, penyebab kecelakaan masih dalam investigasi, sementara ini informasi didapat ada keterlambatan uji KIR. Dan, sudah koordinasi dengan Dishub Provinsi Jawa Barat karena ini jalan provinsi.
"Apakah dapat dipasang guard rail di jalan ini atau kalau jalan kelas 1 nanti mungkin bisa diganti beton," tetang Dirjen Hubdat.
Ia menyampaikan, saat ini masih dilakukan evakuasi dan pendataan lebih lanjut terhadap kecelakaan. Korban dievakuasi sementara ke Puskesmas Wado untuk memperoleh perawatan lanjutan.
"Dari data awal diperoleh informasi bahwa bus mengangkut rombongan dari SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, Subang," jelas Budi.
Kronologis sementara, terakhir ia menambahkan, yang didapat dari kepolisian setempat mengenai kecelakaan ini yaitu bus melaju dari arah Malangbong menuju Wado.
"Hingga saat ini sejumlah petugas terkait termasuk tim Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dan kepolisian setempat tengah memeriksa kecelakaan tersebut," tutup Dirjen Hubdat Budi Setiyadi.(*/Red)