![]() |
Foto: Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, saat kunjungan kerja ke Terminal Harjamukti Cirebon. (Istimewa) |
SIGNALCIANJUR.com/CIREBON- Terminal Harjamukti, kini sudah mulai dibangun. Artinya ada warna baru, desain baru dan suasana baru.
Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, saat kunjungan kerja ke Cirebon untuk meninjau progres pembangunan (revitalisasi), dan uji coba kendaraan uji kir keliling (non statis) tengah dilakukan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Jumat (12/3/2021).
"Saya pesan agar dalam pembangunan ini, selain dapat mengoptimalkan pelayanan, tetapi jangan lupa juga harus mengekspose kearifan lokal," pinta dia.
Misalnya di Cirebon ada batik, jelas Menhub, harus diekspos batiknya. Karena kearifan lokal itu menjadi sesuatu yang baik bagi suatu daerah.
Ia juga mengapresiasi jajaran Ditjen Perhubungan Darat yang telah berupaya melakukan pembangunan dan telah melakukan kerja sama baik dengan pemerintah daerah.
"Saya minta progres pembangunan ini dapat dimonitor dengan baik sehingga bisa diselesaikan tepat waktu," harap Budi Karya Sumadi.
Lebih lanjut Menhub mengungkapkan, pengelolaan terminal Harjamukti dapat melibatkan pihak swasta untuk mengurangi ketergantungan terhadap APBN yang terbatas. Bayangkan kalau ada 100 terminal, setiap titik harus biayai, berapa banyak uang harus dikeluarkan.
"Nah, sisi lain pemerintah banyak membangun infrastruktur transportasi lainnya di seluruh Indonesia," jelasnya.
Masih ujar Budi, karena APBN tidak banyak, mengharapkan agar pembangunan terminal ini bisa dikerjasamakan dengan pihak swasta.
"Supaya terminal bisa membiayai dirinya sendiri melalui capex atau opex," kata Menhub.
Di kesempatan yang sama, Menhub juga meninjau uji coba penerapan kendaraan uji kir keliling. Kendaraan ini memiliki kontainer besar dilengkapi dengan alat uji rem, roda, alur ban, alat ukur dimensi, alat ukur emisi gas buang, alat uji kebisingan, daya pancar dan kegelapan kaca.
Menhub mengapresiasi inovasi yang dilakukan Ditjen Perhubungan Darat, dalam upaya memecahkan masalah uji kir di daerah. Menhub berharap, konsistensi dan kolaborasi dengan Pemerintah Daerah di Cirebon dan sekitarnya bisa dilakukan dengan baik.
"Karena ini tidak bisa berjalan sendiri tanpa kerja sama yang baik antara Kemenhub dan Pemda," ujarnya.
Hal senada masih papar Budi, ini kejutan dari Pak Dirjen Perhubungan Darat. Kendaraan uji KIR keliling ini nanti akan kita berikan kepada BPTD Jawa Barat yang akan melakukan uji kir. Satu alat itu bisa mencakup 3-10 kabupaten.
"Saya pesan ke rekan-rekan petugas agar menjaga dengan baik aspek keselamatan dan lingkungannya," pungkas Menhub.(*/Red)