Notification

×

Iklan

Iklan

Warga Perumnas PI Cilaku Tolak Dijadikan Karantina Covid-19, Ini Alasannya

1/28/2021 | 14:48 WIB Last Updated 2021-01-30T16:16:47Z
Hasil musyawarah penolakan warga rencana akan dijadikan balai karantina, (Foto: Pemdes Sukasari)



SIGNALCIANJUR.com- Warga Perumnas Pondok Indah (PI) Cianjur RW 14, Desa Sukasari, Kecamatan Cilaku, menolak rencana akan disediakan fasilitas balai karantina (isolasi) Covid-19.

Kepala Desa (Kades) Sukasari Daden S mengatakan, pihak desa tidak bisa memutuskan dan berbuat apa-apa. Itu kembali lagi kepada warga. Nah, hasil rapat menolak.

"Pada intinya warga menolak kalau lokasi balai karantina di titik pusatkan di Perumnas PI," katanya.

Adapun pokok bahasan, Daden menyampaikan, dari musyawarah tersebut adalah menyikapi hasil rapat koordinasi (Rakor) Forkopimcam Cilaku dilaksanakan di Desa Sirnagalih, terkait dengan kabar beredar untuk lokasi tempat karantina pasien positif Covid 19 se Kecamatan Cilaku.

Sementara, point-pont hasil musyawarah tersebut pada prinsipnya, semua Ketua RT di RW 14 menyambut baik program pencegahan dan penanganan Covid-19 di Kecamatan Cilaku. 

Kemudian, para Ketua RT di RW 014 memandang kurang tepat jika wilayah RW 14 Perumnas Pondok Indah dijadikan tempat karantina/ isolasi pasien Covid-19.

"Karena melihat dari keadaan sosial dan geografis saat ini yang mana terbilang padat akan aktifitas lalulalang warga," tutur Kades Sukasari.

Masih ujarnya, selain itu berbatasan langsung bukan hanya dengan pemukiman warga RW 14 melainkan juga dengan RW 13 dan RW 8," jelas Kades Sukasari.

"Sedangkan salah satu alasan dikarantina/ diisolasi adalah  menjauhkan pasien dari interaksi sosial, untuk memutus rantai penyebaran virus," kata Daden.
 
Kades Sukasari menyambungkan, salah satu point syarat tempat karantina (isolasi) pasien Covid-19, harus diperhatikan adalah ketersediaan air bersih cukup. Dimana saat ini, sumber air utama di RW 14 adalah dari PDAM, yang mana saat ini ketersediaannya dijadwal.

"Nah, malahan kadang- kadang tidak mengalir sama sekali. Dan, untuk mencukupi kebutuhan air bersih warga harus membeli atau mengambil dari sumber air di RW 8," terang Kades Sukasari.

Terakhir, Daden menambahkan, berdasarkan pertimbangan point kedua, maka para Ketua RT sepakat untuk menolak dijadikannya wilayah RW 14 untuk tempat karantina atau isolasi pasien positif Covid-19. 

"Karena sedikit banyak akan berdampak pada psikologi warga," tutupnya meneruskan hasil pembicaraan musyawarah dengan warga setempat.

Terpisah, Ketua RW 14 Perumnas Pondok Indah (PI) Cianjur Pepen Supendi mengatakan, sesuai dengan hasil musyawarah dengan kepala desa (Kades) dan tokoh masyarakat (Tokmas), intinya merasa keberatan rencana akan dijadikan tempat isolasi mandiri Covid-19.

"Karena yang dihawatirkan masyarakat dampaknya akan berimbas," katanya, saat dihubungi langsung melalui via WhatsApp, Kamis (28/1/2021).

Ia menuturkan, warga di Perumnas PI jumlah penduduk sekitar 5 RT. Jadi, itulah alasan warga menolak akan dijadikannya tempat isolasi mandiri.

"Kami atas nama masyarakat mohon maaf, bukan tidak mendukung program ini," ujar Pepen.

Ia menambahkan, terus terang secara pribadi sangat mendukung program ini. Tapi, warga menolaknya hasil musyawarah (malam tadi) diwakili tokoh masyarakat dan Ketua RT pada hadir.

"Sekali lagi mohon maaf, kalau program tersebut sangat mendukung. Tapi jangan di wilayah sini," singkatnya.

Sementara, hasil musyawarah sebelumnya di kediaman Ketua RW 14 Perumnas Pondok Indah, Desa Sukasari Kecamatan Cilaku. Hadir diantaranya pengurus RT 1, 2, 3, 4, dan RT 5 di wilayah RW 14 Perumnas Pondok Indah.(Rdk)

×
Berita Terbaru Update