Notification

×

Iklan

Iklan

Unras, PMII - AMAR Tagih Janji Pemkab Cianjur Realisasikan DTH Warga Korban Bencana

10/24/2025 | Oktober 24, 2025 WIB Last Updated 2025-10-24T14:25:17Z
Unras damai PMII dan AMAR diterima dengan baik Pemkab Cianjur. (Foto: SignalCianjur)

SIGNALCIANJUR.COM – Puluhan mahasiswa tergabung Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Cianjur bersama Aliansi Mahasiswa dan Rakyat (AMAR) menggelar aksi unjuk rasa (Unras) damai di Pendopo, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jumat (24/10/2025).

Aksi tersebut merupakan bentuk kekecewaan dan protes terhadap lambat penyaluran Dana Tunggu Hunian (DTH) dan belum ada kepastian (realisasi) relokasi bagi 1.327 kepala keluarga (KK) korban pasca bencana alam pergeseran tanah di wilayah Cianjur Selatan (Cisel) terhitung sejak tahun lalu.

Koordinator lapangan (Korlap) massa aksi, Khoirul Fikri, menegaskan bahwa mahasiswa dan masyarakat kenapa? Turun ke jalan untuk menganalisasikan kembali turun, artinya menindaklanjuti tuntutan sebelumnya telah disuarakan kepada Pemerintah Kabupaten Cianjur.

"Hari ini kami mem-follow up hasil audiensi sebelumnya dengan pak bupati," katanya saat dikonfirmasi langsung awak media, usai audensi diterima dengan baik pemerintah melalui Asda 1 Pemkab Cianjur.

Masih ujarnya, hasilnya sudah ada kesepakatan bahwa persoalan ini akan secepatnya segera diselesaikan dalam waktu deka minggu ini.

Lebih dari itu Fikri juga mengatakan perlu diketahui saat kini masih banyak warga yang tinggal di zona merah bencana. Bahkan sebagian menempati hunian sementara yang tidak layak, apalagi saat ini musim hujan disertai angin kencang.

"Kondisinya semakin memprihatinkan karena di lokasi masih terjadi pergeseran tanah secara berkala," katanya.

Hal sama diungkapkan Fikri, masih banyak warga termasuk anak-anak dan lansia hidup di bawah ancaman pergeseran tanah. Pergeseran itu masih terjadi dan sering dilaporkan warga.

"Makanya itu kami mendesak pemerintah segera menyalurkan DTH minta kepastian yang pasti soal relokasi warga," ujarnya.

Fikri menambahkan berdasarkan data yang dihimpun, bencana pergeseran tanah berdampak pada 25 desa di beberapa kecamatan, diantaranya berada di wilayah selatan Cianjur.


Terpisah, Asisten Daerah (Asda) I Sekretariat Daerah Cianjur, Arief Purnawan menyampaikan menerima dengan baik perwakilan mahasiswa dari PMII dan masyarakat perwakilan massa aksi, bahwa pemerintah tentunya sangat memahami tuntutan yang diaspirasikan.

"Intinya bantuan secepatnya untuk disalurkan kepada para korban," jelasnya.

Arief juga mengatakan bahwa proses penyaluran bantuan dan relokasi kini sedang diformulasikan bersama pihak terkait, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Keinginan mereka sangat wajar," ucapnya.

Masih diungkapkan dia, sebab ingin segera ada memperbaiki rumah dan hidup lebih layak. Tentu pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan BNPB.

"Intinya agar proses realisasi DTH serta program relokasi bisa segera diterima kepada yang berhak," papar Asisten Daerah (Asda) I Sekretariat Daerah Cianjur.

Saat ditanya berapa kecamatan yang terdampak, ia menambahkan lokasi terdampak terbesar berada di Kecamatan Kadupandak, Pagelaran, dan Takokak, dan beberapa kecamatan lainnya. 

"Nah! Itu semua seluruhnya sudah masuk dalam rencana tindaklanjut. Begitu," terangnya.

Arief juga berharap dalam dua minggu ke depan sudah ada progres nyata terkait penyaluran dana hunian dan rehabilitasi rumah warga terdampak.

"Tadi juga hasil akhir audensi telah menandatangani berita acara, dan mudah-mudahan cepat terealisasikan," tandasnya. (Red/*)


×
Berita Terbaru Update