DPKHP Kabupaten Cianjur saat cek lokasi rencana pembangunan kawasan peternakan di Campaka. (Foto: Istimewa) |
SIGNALCIANJUR.COM - Dinas Peternakan, Kesehatan Hewan, dan Perikanan (DPKHP) Kabupaten Cianjur angkat bicara soal pembangunan kawasan peternakan di Kecamatan Campaka disebut ambisi besar, rencana rapuh dan risiko mangkrak.
Kepala melalui Sekertaris Dinas (Sekdis) DPKHP Kabupaten Cianjur, H. Erwin membenarkan selain ayam, sapi juga seperti itu. Nanti rencananya 25 ekor, dan ayam kampung 700 ekor, satu paket pengadaannya. Kemudian, yang panen bukan daging sapi, tapi susu.
"Sebab yang kita adakan itu adalah sapi perah," katanya.
Masih dijelaskan dia, sapi yang bunting sama itu juga masa stres, mungkin mulai produksi susunya itu setelah melahirkan jadi spek bunting 5 bulan, berarti sekitar 9 bulannya.
"Nah! Baru kita produksi susu," ujar Erwin.
Masih diungkapkan dia, sapi dari luar tapi yang bagus tentunya. Tujuannya untuk menambahan ternak sapi juga betul-betul yang jelas keturunannya.
"Bahkan produksi juga harus jelas. Artinya rekording catatan sapinya begitu," terang Erwin.
Ia juga berharap kegiatan pembangunan kawasan peternakan ini tidak hanya kegiatan mercusuar, tapi dengan dukungan rekan-rekan lain mudah-mudahan program ini bisa sesuai apa yang dicita-citakan.
"Jadi susu berlimpah, dan juga hal sama walaupun dari 700 ayam kampung optimal produksi sekian," papar Erwin.
Dinas DPKHP Kabupaten Cianjur menyebutkan pembangunan kawasan peternakan sapi dan ayam untuk edukasi dan pelatihan petani adalah strategi terencana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) peternakan, mendorong penerapan teknologi, dan meningkatkan skala usaha peternakan menjadi lebih intensif dan berorientasi agribisnis.
Sekdis DPKHP Kabupaten Cianjur juga menegaskan inisiatif ini mencakup penyediaan fasilitas pembelajaran, program pelatihan, pendampingan teknis, dan demonstrasi teknologi peternakan.
"Tujuannya melahirkan peternak terampil, meningkatkan produktivitas, menjaga ketahanan pangan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui usaha peternakan tangguh dan berdaya saing.
Ia menambahkan ke depan akan jadi tempat edukasi secara berkelanjutan masyarakat yang akan menerima bantuan anak-anak ayam dan susu akan disebarkan langsung dengan bidang tekhnis.
"Jadi ada pelatihan dulu baik sapi maupun ayam untuk masyarakat sebagai kelompok tani atau ingin belajar sungguh-sungguh berternak," tutup Sekdis DPKHP Kabupaten Cianjur.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) DPKHP Kabupaten Cianjur, Agung mengatakan ada kegiatan di anggaran perubahan 2025 senilai Rp 2,8 miliar. Itu kawasan peternakan, dan pengesahannya 10 September, sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
"Nah! Bahwa kegiatan berjalan harus sesuai dengan adanya pengesahan anggaran," katanya saat dihubungi langsung di kantor dinas, Rabu (24/9/2025).
Artinya, masih dijelaskan dia, bukan mangkrak, tapi masih menunggu. Sebetulnya ada beberapa kegiatan mulai dari pembangunan kandang untuk ternak, kemudian untuk pembangunan pos jaga, lalu air segalanya macam-macam, termasuk untuk pengolahan lahan.
"Nah! Bukan tidak ada kegiatan tapi menunggu pengesahan dan penandatangan dari dokumen kontrak," terang Agung.
Maksudnya, diungkapkan Agung, di dokumen pengesahan anggaran dulu pada perubahan.
"Nah! Baru kami akan menayangkan di LPSE," bilang Kabid DPKHP) Kabupaten Cianjur.
Ia juga mengatakan tujuan pembangunan kawasan edukasi peternakan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan petani.
"Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada petani bisa menguasai teknik peternakan modern efektif dan efisien," terang Agung.
Hal sama dijelaskan dia, bahkan mendorong inovasi, menciptakan lingkungan belajar di mana petani dapat menerapkan teknologi baru dalam usaha peternakan.
"Nantinya berujung pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan," imbuhnya.
Hal sama diungkapkan Agung, memang nilainya betul Rp 2,8 miliar, tapi itu terdiri dari beberapa kegiatan tidak semuanya total segitu, diantaranya pembuatan kandang, pengadaan ternak, kemudian pengolahan lahan, pengadaan pos jaga segala macam di sana.
"Makanya tercantum total dari kegiatan itu total Rp 2,8 miliar," tandasnya. (Red/*)