Kantor KPK, di Jakarta. (Foto: Istimewa) |
SIGNALCIANJUR.COM- Massa aksi tergabung Aliansi Masyarakat Peduli Gempa ( AMPG) Kabupaten Cianjur berangkat ke Jakarta untuk melaporkan soal dugaan penyelewengan bantuan donasi gempa.
Seperti halnya salah satu aktivis tergabung Aliansi Masyarakat Cianjur Menggugat (AMCM) menanggapi soal laporan tersebut dari AMPG, kepada insan media, saat dikonfirmasi langsung melalui via WhatsApp (WA), malam.
Tokoh masyarakat (Tomas) Cianjur Selatan (Cisel) dari AMCM Aa Jaelani mengatakan, soal itu baik per orang maupun non perorangan yang dilaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada Rabu (8/2/2023), oleh beberapa aktivis yang tergabung di AMPG Cianjur.
"Bahkan telah diterima langsung oleh Humas KPK," katanya.
Masih ujarnya, soal laporan tanggal 27-12-2023, kemarin, yang sempat membuat tenar orang nomor satu di Cianjur, selaku pemangku kepentingan atau kebijakan.
"Saya kira tidak ada pengaruh," ucapnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, namun pada hari ini dari beberapa perwakila AMPG Cianjur yang didampingi salah satu mahasiswa putra daerah Cianjur menuntut ilmu di Jakarta.
"Nah! Itu dalam pelaporan sudah lengkap kembali melaporkan terkait kasus yang ada saat ini," terang Jaelani.
Menanggapi hal itu, salah satu aktivis AMCM Cianjur, asal warga Cianjur Selatan tersebut mengatakan, jawaban dulu dari Bupati Cianjur, itu sah-sah saja. Dan, kewenangan pihaknya setelah 20 hari transisi.
"Kemudian dialihkan kepada pemerintah daerah (Pemkab) Cianjur," papar Jaelani.
Dirinya meyakini, itu data terimanya ada dan pendistribusiannya pun ada. Nanti akan pihaknya publikasikan seperti tenda dan rendang.
"Tapi dari pihak kami laporan bukan hanya satu di mana terkait dugaan tentang itu saja," timpal tomas di Cianjur Selatan ini.
Hal sama masih paparnya, akan tetapi sejumlah kasus lain pun masih banyak. Karena selama beliau menjabat bupati itu, sudah banyak sekali melakukan pelanggaran dilakukan terkait dugaan korupsi.
"Dugaan soal bantuan donasi bencana," sebut Jaelani.
Lebih lanjut Jaelani mengungkapkan, perkara kasus bupati itu bukan masalah itu saja. Jadi, kalau berbicara santai-santai saja, dengan laporan ke KPK, ya sah-sah saja.
"Silahkan saja nikmati, nanti endingnya akan seperti apa kami hanya bisa menonton," pungkasnya.
Diketahui, benar satu aktivis dari AMPG Cianjur ini berangkat ke KPK informasi diterima ,untuk melaporkan dan sudah diterima oleh Kabag Humas KPK yang disambut baik.
Pada dasarnya KPK menyambut baik soal laporan aduan dari masyarakat rencananya beberapa bis yang akan pihaknya bawa untuk melakukan orasi di KPK.
"Nah! Nanti sekaligus kami akan membawa laporkan kasus di Cianjur," tutup seorang aktivis dari AMCM, Jaelani.
Terpisah, namun sayangnya saat dikonfirmasi langsung melalui via WhatsApp (WA) sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Cianjur slow respon alias lamban masih belum memberikan penjelasan atau tanggapan adanya dugaan laporan ke KPK, soal dugaan penyelewengan bantuan donasi gempa.tersebut. (Red)