Notification

×

Iklan

Iklan

Tiga Hari, Pengrajin Tahu Tempe di Cianjur Mogok Produksi

2/22/2022 | 16:14 WIB Last Updated 2022-02-22T09:48:34Z
Mogok produksi pengrajin tahu Dan tempe di Cianjur. (Foto: SignalCianjur)


SIGNALCIANJUR.COM- Para pengrajin tahu dan tempe di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat aksi mogok produksi terhitung selama tiga hari dari saat ini. Karena naiknya harga kacang kedelai Rp 11 ribu per kilogram, Selasa (22/2/2022).

Imran (31) seorang pengrajin tahu dan tempe warga Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur kota membenarkan, karena mahalnya semua jenis kacang kedelai. Belum minyak goreng hal sama sekitarf Rp 20 ribu per kilogram.

"Makanya kita mogok selama tiga hari dari tanggal 21,22 dan 23 Februari 2022," akunya, saat dikonfirmasi langsung, kepada JabarNews.com, sore.

Harga kacang kedelai sebagai bahan baku produksi tahu dan tempe terus mengalami kenaikan membuat pengrajin tahu dan tempe dikabupaten Cianjur, kesulitan untuk produksi.

Sementara, hal berbeda dikatakan Ahmad (40) warga Kelurahan Sayangkulon, Cianjur kota, untuk harganya setiap hari mengalami kenaikan sangat berpengaruh untuk produksi. Kedelai setiap hari mengalami kenaikan, kini mencapai Rp12 ribu per kilogram di tingkat pengrajin.

"Kondisi ini membuat pengrajin kesulitan untuk produksi dan menentukan ukuran serta harga tahu tempe," katanya.

Saat ditanya terkait himbauan aksi mogok produksi dari Paguyuban Tahu- Tempe Jawa Barat,yang meminta para pengrajin untuk melakukan aksi mogok produksi, Ahmad Asikin, mengatakan, memang pihaknya kemarin mendapat surat terkait hal itu. Tapi pagi tadi pihaknya mendapat surat lagi dari Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (KOPTI) memberitahukan kalau aksi mogok dibatalkan.

"Karena pemerintah sudah merespon keinginan para pengrajin yaitu penurunan harga kedelai impor kembali ke harga normal," terang Ahmad.

Ahmad menuturkan, telah terima surat lagi memberitahukan aksi mogok produksi di Jawa Barat dibatalkan. Karena pemerintah sudah merespon akan menurunkan kembali harga kedelai, dan harga kedelai impor normalnya berkisar Rp9.500 hingga Rp10.00 per kilogram.

"Ya! Harapannya harga kacang kedelai bisa stabil, sehingga konsumen mendapatkan harga tahu tempe wajar," tutupnya.

Terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cianjur, Agus Mulyana, mengatakan, terkait polimek tahu dan tempe bukan karena bahan atau kedelainya tidak ada. Tapi memang karena adanya kenaikan harga bahan bakunya yang membuat pengaruh bagi pengrajin dalam produksi tahu tempe. Kalau stok kedelai khusus di Cianjur aman, cuman memang harganya ada kenaikan saat ini sampai Rp 12 ribu per kilogram untuk kedelai Impor. 

"Nah! Hal ini yang berpengaruh bagi pengrajin untuk produksi," katanya.

Agus menambahkan, KOPTI kedepannya bisa berperan dalam pengendalian harga kedelai ini dengan cara dapat membackup kebutuhan bahan baku para pengrajin. Dan, terakhir harapannya bisa menjadi Importir, jadi bisa membackup kebutuhan bahan baku perajin. 

"Kalau bisa dibackup sama KOPTI harga bisa diatur karena satu importir saja," tandasnya. (Red)


×
Berita Terbaru Update