![]() |
Rahmat terlihat ikhlas, saat dibesuk oleh tetangga yang didampingi istri beserta tiga anaknya di rumah, hanya bisa pasrah berbaring di atas kasur. (Foto: SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM- Ternyata Rahmat (47) yang lumpuh delapan tahun, seorang bapak anak tiga warga Kampung Sukakerta RT 4/2, Desa Babakansari, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur ini telah menerima BPNT, PKH dan memiliki BPJS, tapi tak bisa digunakan karena terbentur bayar melihat ekonomi sebatas buruh harian lepas.
Nandang (50) relawan sosial kemanusiaan warga setempat membenarkan, kalau BPJS ada, cuman itu gak bisa dipakai. Dulu sebelum sakit saat ini, masih sehat pak Rahmat kuli memanjat pohon kelapa (buruh harian lepas) memetik buah kepala, itu upah sehari dibayar sekitar Rp 30 ribu.
"Kasihan dan perlu perhatian serius dari semua pihak. Layak untuk dibantu," katanya, saat dihubungi melalui via telepon, Senin (14/2/2022).
Nandang berharap, secepatnya ada bantuan dari pemerintah maupun para dermawan yang ada di Cianjur khususnya kepada keluarganya. Tapi kemarin pernah ada yang datang dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), lalu Pemerintah Desa (Pemdes) setempat didampingi anggota TNI-Polri di Sukaluyu, itu memberikan sembako untuk pak Rahmat.
"Ya! Berharap bisa diobati di rumahnya dan ada yang bantu segala keperluannya, karena melihat kondisi saat ini hanya bisa berbaring di atas kasur. Memang perlu perhatian serius, melihat keluarga kurang mampu," ujarnya.
Masih ujar Nandang, dirinya sudah terlihat pasrah dan ikhlas. Mungkin karena melihat kondisi saat ini tak kunjung sembuh, dan tidak mau berobat lagi ke rumah sakit (RS). Kalau ada bantuan bisa lewat istrinya, seperti usaha apa begitu. Artinya untuk membantu ekonomi sehari-hari, dan kalau ada bisa diobati di rumah saja.
"Tapi itulah kendalanya apakah ada yang mau bantu perhatian bisa diobati di rumah," pungkasnya.
Nandang menambahkan, sebelumnya saat sehat dulu pak Rahmat memanjat buruh harian lepas memanjat pohon kepala, itu upah sehari dibayar sekitar Rp 30 ribu.
Terpisah, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Barat, Dodo Suhendar mengatakan, terima kasih atas informasi. Dan, sayangnya data kurang lengkap. Apakah pernah dibawa ke Rumah Sakit (RS) di Cianjur. Kemudian, apakah keluarga tersebut masuk DTKS atau tidak. Dan, apakah mendapatkan bansos rutin.
"Nah! Mestinya minta keterangan dari Kepala Desa (Kades) dan ke pihak puskesmas setempat," katanya, saat dihubungi langsung, siang.
Kadinsos Jabar ini menambahkan, semoga segera mendapatkan perawatan yang memadai. Semua bisa bergerak jemput bola melalui aksi sosial, dan bisa memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
"Mari kita buktikan kesetiakawanan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan," ajak dan pungkasnya.
Sementara itu, diketahui pasangan suami istri (Pasutri) Rahmat (47) dan, Ai S (49) dikaruniai anak tiga masing-masing diantaranya Depi Nurhayati (19), M. Jaelani (15), dan Muhammad Samsudin (10). (Red)