Notification

×

Iklan

Iklan

Terdampak Pandemi, Seorang Pemuda Warga Cianjur Pulang Kampung Buka Barbershop

3/23/2021 | 18:37 WIB Last Updated 2021-03-23T11:40:45Z
Barbershop milik Kusandi (26) warga Naringgul, Kabupaten Cianjur. (Foro: SignalCianjur)


SIGNALCIANJUR.com- Usaha pangkas rambut kian merosot alias kurang pelanggan, setelah adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di masa pandemi 
Covid-19.

Hingga akhirnya Kusnadi Putra (26) warga Desa Malati, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur Selatan (Cisel), putar otak buka 'barbershop' di kampung halaman sendiri.

Kusnadi mengatakan, dirinya terjun ke dunia usaha pangkas rambut dari tahun 
2006 hingga saat ini. Dan, sebelumnya pernah merantau hijrah ke ibu kota 
Jakarta untuk mengembangkan bakatnya.

"Perlu diakui, selama di Jakarta usaha 
pangkas rambut saya sukses dan banyak pelanggan," kata Kusnadi, saat dihubungi langsung melalui via WhatsApp, Selasa (23/3/2021).

Namun, masih ujarnya, setelah adanya pandemi Covid-19 usaha pangkas rambut di Jakarta merosot. Apalagi, setelah penerapan PSBB.

"Saat itulah saya memutuskan untuk pulang kampung membuka usaha sendiri," ujar pemilik Barbbershop Engkus Malati ini.

Menurutnya, kalau di kampung usaha pangkas rambut masih jarang dan tidak ada saingan. Sehingga memutuskan untuk membuka lokasi di dekat Pasar Desa Malati.

"Pelanggan sehari mencapai sekitar 15 hingga 20 orang," aku Kusnadi.

Lanjutnya, kebanyakan warga sini. Tapi ada juga konsumen dari luar desa, bahkan bisa konsumen membeludak bisa mencapai 50 orang. Karena pasar Desa Malati buka seminggu sekali.

"Tapi tetap patuhi protokol kesehatan (Prokes) 3M," ucap Kusandi.

Terkahir Kusnadi menambahkan, adapun untuk tarif pangkas rambut di barbbershop murah meriah, untuk tarif dewasa Rp 15 ribu untuk anak anak Rp 
10 ribu.

"Nah, itupun sudah plus gratis dengan pijatan," pungkasnya.(*/Red)

×
Berita Terbaru Update