Notification

×

Iklan

Iklan

Ramai BPNT Ayam Hidup, Komisi D DPRD Cianjur: Harusnya KPM Diberikan Daging Siap Konsumsi

2/02/2021 | 19:35 WIB Last Updated 2021-02-06T01:34:31Z
Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Cianjur H. Sahli Saidi, (Rdk/ SignalCianjur)

SIGNALCIANJUR.com- Hingga kini masih jadi perbincangan publik dan ramai, adanya sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Sosial (Bansos) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) menerima ayam hidup.

Hal itu terjadi diterima warga sebagai KPM di Desa Pagelaran, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur.

Ketua Komisi D DPRD Cianjur H. Sahli Saidi mengatakan, seperti halnya, dari sekian banyak KPM di Kecamatan Pagelaran, yang menerima bantuan ayam hidup dalam paket bansos dari Kemensos, masih ada yang menginginkan daging siap konsumsi.

"Kami sebelumnya telah melakukan sidak di Kecamatan Pagelaran ke lapangan beberapa titik lokasi berbincang-bincang dengan warga," katanya, Selasa (2/2/2021).

Sahli menuturkan, dari hasil sidak ternyata banyak warga yang menginginkan ayam hidup atau memeliharanya. Namun, sebenarnya kerugian bagi warga.

"Ya, karena seharusnya penerima bantuan tersebut menerima daging siap konsumsi. Artinya bukan ayam hidup," tegas politisi dari Partai Gerindra Cianjur.

Dia mengungkapkan, tapi ke depan sebaiknya penyalur memberikan bantuan daging siap konsumsi. Baik itu daging ayam atau daging sapi, jangan ayam hidup.

"Harus siap dikonsumsi warga sebagai KPM," pinta Sahli.

Terakhir, Ketua Komisi D DPRD Cianjur ini menambahkan, sidak dilakukan karena viral dan jadi perbincangan publik sudah ramai bantuan ayam hidup diberikan kepada warga setempat sebagai KPM melalui program BPNT di Kecamatan Pagelaran.

"Makanya rasa ingin tahu kami, untuk minta penjelasan. Setelah dikroscek sebagian warga ada mau juga sih," tandasnya.

Terpisah, sebelumnya Camat Pagelaran Deni Widia Lesmana mengatakan, untuk jumlah desa di Kecamatan Pagelaran ada sekitar 14 desa. Namun, tidak merata mendapat ayam hidup. Jadi, ada beberapa agen yang menyalurkan ayam hidup dan sebagian juga ada daging sapi.

"Tidak semuanya, ada juga beberapa agen menyalurkan berupa daging juga. Intinya layak dikonsumsi," katanya.

Dia menyampaikan, hampir separuhnya warga mendapat bantuan ayam hidup dari jumlah desa yang ada. Hasil evaluasi penyaluran berikutnya agen harus menyalurkan daging siap konsumsi.

"Nah, diterima daging siap konsumsi nanti. Itu warga biasanya tak makan daging, jadi ikut merasakan," pungkasnya.(Wr1)

×
Berita Terbaru Update