![]() |
| Harga telur naik di PIC melambung tinggi. (Foto: SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM - Kenaikan harga telur ayam dari sekitar Rp 29 ribu awalnya kini Rp 31 ribu per kilogram belakangan ini di Pasar Induk Cianjur (PIC).
Diketahui, bukan cuma terjadi di satu daerah, karena banyak permintaan yang meningkat.
Informasi dihimpun di lapangan, permintaan telur untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintah meningkat tajam.
Bahkan, BPS menyebut bahwa permintaan telur untuk program ini ikut mendorong harga naik karena volume penyerapan telur di pasar menjadi lebih besar daripada biasanya.
"Nah! Pasokan terbatas atau tidak merata," kata Kepala Pasar Induk Cianjur, Andika Firdaus, saat dikonfirmasi langsung SignalCianjur.com, Selasa (16/12/2025).
Ada beberapa faktor distribusi dan pasokan turut memengaruhi yaitu pasokan telur di pasar tradisional kadang tidak merata karena distribusi kurang optimal.
"Ya! Sehingga ketersediaan barang di lapangan bisa menipis dan harga ikut naik," terang Andika.
Masih ujarnya, cuaca buruk dan musim hujan juga bisa memengaruhi pasokan bahan lain di pasar sehingga daya tarik konsumsi telur meningkat sementara pasokan sedikit terganggu.
"Nah! Bahkan biaya produksi yang lebih tinggi," kata Andika.
Harga pakan ayam terutama jagung yang merupakan komponen utama pakan naik signifikan. Kenaikan harga pakan ini meningkatkan biaya produksi telur, yang akhirnya diteruskan ke harga jual di pasar.
"Selain itu kenaikan konsumsi akhir tahun juga hal sama," ujar Andika.
Hal sama diutarakan dia, harga telur di pasar tidak selalu bergerak monoton naik. Mereka bisa naik beberapa hari karena permintaan tinggi atau pasokan sempit, lalu turun atau stagnan ketika pasokan melimpah lagi, atau ketika pedagang sudah menaikkan harga semalaman sehingga pembeli menunggu stok baru dengan harga lebih rendah.
"Ini penyebab fluktuasi mingguan yang tampak di pasar tradisional/harga eceran," jelas Andika.
Ia menambahkan apa lagi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), konsumsi telur cenderung meningkat karena untuk kebutuhan makanan rumah tangga dan layanan katering.
"Lonjakan permintaan ini ikut menekan harga di pasar tradisional," tutup Kepala Pasar Induk Cianjur. (Red/*)




