| Pelepasan puluhan mahasiswa STISIP Gunas Cianjur untuk melaksanakan KKN di Cikadu. (Foto: Mamat Mulyadi/JabarNews) |
SIGNALCIANJUR.COM - Puluhan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Guna Nusantara (Gunas) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dilepas melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN), tiga desa di Kecamatan Cikadu, Senin (10/11/2025).
Ketua STISIP Gunas Kabupaten Cianjur, Dr. H. Rachmat mengatakan KKN mahasiswa secara umum yaitu menghubungkan ilmu pengetahuan dan keterampilan diperoleh di bangku kuliah dengan realitas kehidupan masyarakat.
"Nah! Hal ini sangat penting sekali dan perlu dilaksanakan oleh mahasiswa," katanya, kepada insan media.
Lebih dari itu ia menjelaskan untuk meningkatkan kepedulian dan empati sosial mahasiswa terhadap permasalahan dihadapi masyarakat, dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang telah diperoleh selama perkuliahan.
"Ya! Membantu memecahkan masalah nyata di masyarakat. Jadi mahasiswa harus kritis dan peduli sosial yang konteknya hal positif," terang Rachmat.
Masih ujarnya, juga selian itu untuk mendorong pembangunan masyarakat secara partisipatif dan berkelanjutan.l, dan membentuk karakter dan kepribadian mahasiswa.
"Agar lebih mandiri, tangguh, dan bertanggung jawab," tegas Ketua STISIP Guna Nusantara Cianjur.
Rachmat menambahkan untuk memperkuat juga hubungan antara perguruan tinggi dan masyarakat melalui kegiatan pengabdian sekaligus membantu pemerintah daerah dalam pelaksanaan program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
"Selain itu dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan, kreativitas, dan kemampuan problem solving di lapangan," tutupnya.
Diketahui, KKN yang diikuti puluhan mahasiswa STISIP Guna Nusantara Cianjur tersebut mengusung tema "Perguruan Tinggi Mandiri Berkolaborasi dengan Masyarakat untuk Membangun Desa", yang disambut baik pemerintah desa (Pemdes) Kalapanunggal, Mekarsari, dan Mekarwangi serta masyarakat setempat.
Sementara itu, Ketua Pelaksana KKN STISIP Gunas Kabupaten Cianjur, Abdul Supardi mengatakan acara pelepasan dan penyerahan peserta KKN untuk tahun akademik 2025-2026 yang ditempatkan tiga desa dilaksanakan sesuai harapan lancar berkat partisipasi luar biasa dari kepala desa Kalapanunggal khususnya, bersama aparat desanya.
"Ha Ini sangat luar biasa. Sehingga acara bisa berjalan dengan lancar," ucapnya, aaa dikonfirmasi wartawan, kemarin.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STISIP Gunas Kabupaten Cianjur menyampaikan dari jumlah 60 mahasiswa yang hadir itu sekitar 56 ada 4 orang yang memang terkendala sakit dan juga izin karena bentrok dengan kegiatan masing-masing.
"Ada dari kelas karyawan yang mahasiswa yang mungkin ada tugas di kantornya begitu," terang Abdul.
Hal sama dijelaskan dia, tujuannya KKN mahasiswa bisa menerapkan tentang pembelajaran didapatkan di meja kuliah secara teori dan bisa dilihat nanti aplikasinya di lapangan bagaimana tentang pelaksanaan kebijakan pemerintah, implementasi apa peraturan pemerintah (Permen) tentang pelayanan kepada masyarakat.
"Sehingga nanti endingnya mahasiswa ini bisa mendapatkan ilmu yang luar biasa," tutur Ketua Pelaksanaan KKN STISIP Gunas Cianjur.
Terakhir, Abdul menambahkan karena biasanya teori dengan praktek kadang-kadang orang berkata, bahwa itu berbeda karena ada beberapa pengaruh.
"Artinya nanti akan mempengaruhi terhadap teori itu tersebut dalam implementasi kebijakan," tandasnya.
Terpisah, Kepala Desa (Kades) Kalapanunggal, Asep merasa senang dan sangat membantu sekali dengan kedatangan mahasiswa dari STISIP Gunas untuk melaksanakan KKN.
"Tentunya akan membantu sesuai kemampuan apa yang dibutuhkan mahasiswa," katanya.
Ia juga menyampaikan KKN ini tentunya memberikan pengalaman belajar langsung di luar kampus melalui keterlibatan dalam kegiatan pembangunan masyarakat.
"Semoga akan berdampak positif di desa ini, terutama untuk kepentingan masyarakat," ujar Kades Kalapanunggal.
Kades berharap mudah-mudahan mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan dalam kerja tim lintas disiplin ilmu dan berinteraksi dengan berbagai kalangan masyarakat di desa ini.
"Seperti halnya kemampuan problem solving di lapangan, dan lainnya," pungkasnya. (Red/*)




