![]() |
PWI peluncuran serta pelatihan "Literasi Etika Pers" di lingkungan desa se-Kabupaten Cianjur. (Foto: Mul/JabarNews) |
SIGNALCIANJUR.COM - PWI Kabupaten Cianjur gandeng APDESI gelar peluncuran dan pelatihan "Literasi Etika Pers" di lingkungan Pemerintah Desa (Pemdes) di aula Desa Cirumput, Kecamatan Cugendang, Kabupaten Cianjur, Kamis (11/9/2025).
Ketua PWI Kabupaten Cianjur, Moch Ikhsan menyadari bahwa semua pengguna media sosial (Medsos), dan platform digital memiliki tanggung jawab untuk tidak meninggalkan etika.
"Sehingga bisa memahami dampak konten dibagikan," katanya melalui sambutannya.
Ia mengajak mengapa literasi etika pers penting, apalagi saat ini menghadapi era digital di tengah mudahnya penerbitan dan penyebaran informasi di media sosial.
"Literasi ini membantu para kades juga masyarakat menjadi kritis terhadap konten yang ada," terang Ikhsan.
Banyak unsur-unsur penting dalam literasi etika pers, Moch Ikhsan menyampaikan juga, lalu soal mengenali prinsip-prinsip dasar seperti independensi, objektivitas, akurasi, dan profesionalisme dalam jurnalisme.
"Makanya kita sama-sama belajar terus saat ini melalui pelatihan," ucapnya.
Hal sama diungkapkan dia, menciptakan jurnalisme berkualitas dengan masyarakat melek literasi, akan ada dorongan agar pers dan jurnalis meningkatkan kualitas dan integritasnya.
"Jadi para kades bisa memahami saling belajar sama-sama juga dengan awak media," harap Ketua PWI Kabupaten Cianjur.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung Wakil Bupati (Wabup), Ramzi, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Cugendang, perwakilan anggota DPRD, para kepala desa (Kades) dan operator pemerintah desa (Pemdes).
Sementara itu, melalui sambutanya Wakil Bupati Cianjur, Ramzi mengatakan membangun budaya digital sehat, literasi ini berkontribusi pada terciptanya budaya digital bermanfaat dan mendukung pers yang sehat serta demokratis.
"Sangat mendukung pelatihan ini bisa bermanfaat untuk para kades dan masyarakat," katanya.
Selain itu, Wabup Kabupaten Cianjur, Ramzi mendukung penuh kegiatan tersebut untuk pemahaman, kemampuan, dan kesadaran masyarakat terhadap kaidah dan nilai moral mengatur kegiatan jurnalistik dan pers.
"Tujuannya untuk menghasilkan informasi yang akurat, berimbang, tidak beritikad buruk, dan menghargai martabat publik," katanya.
Terpisah, Ketua APDESI Kabupaten Cianjur, Beni Irawan mengatakan memahami pentingnya kebenaran informasi, pengecekan fakta atau verifikasi.
"Artinya tidak mencampurkan fakta dengan opini menghakimi. Jadi para kades dan operator biar mengerti belajar sama-sama," katanya.
Hal sama diungkapkan dia, literasi ini penting agar dapat menilai dan menggunakan media secara bertanggung jawab di era digital.
"Agar bisa membedakan konten kredibel dan beretika dari yang tidak," ujar Beni.
Ia menambahkan sehingga dapat memiliki pengetahuan tentang benar dan salah, baik dan buruk, serta dampaknya dalam menyampaikan dan menerima informasi pers.
"Kemampuan mengevaluasi konten
mampu membedakan berita kredibel," tutup Ketua APDESI Kabupaten Cianjur. (Red/*)