Notification

×

Iklan

Iklan

Dugaan Soal Viral Balita di Cianjur Dipukul Proses Khitanan, Tenaga Medis Sebut Tanpa Disengaja Reflek

5/14/2025 | 21:24 WIB Last Updated 2025-05-14T15:24:48Z
Viral di medsos aksi dugaan pemukulan balita saat proses khitanan di Bojongpicung, Cianjur. (Foto: Tangkap layar)


SIGNALCIANJUR.COM- Viral di media sosial (Medsos) seorang balita saat disunat (khitanan) di Desa Sindangsari, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, gegerkan publik hingga tenaga medis Dani Radiana angkat bicara soal video dugaan kekerasan tersebut.

Dani menyebutkan peristiwa itu terjadi seminggu lalu tepatnya pada Kamis 8 Mei 2025. Hal tersebut berawalnya balita tersebut diantar keluarganya ke rumah khitanan dan langsung dilakukan tindakan untuk disunat.

"Nah! Saat dilakukan tindakan, anak tersebut gak mau diam atau aktif. Sehingga reflek tangannya ditepiskan, bukan disengaja. Apalagi dipukul," akunya saat dikonfirmasi awak media, Rabu (14/5/2025) sore.

Ia mengakui kesalahan, itu di bawah alam sadar. Artinya tanpa ada kesengajaan karena reflek. Pasalnya takut alat saat proses khitanan terkena bagian tubuh lain yang sangat riskan.

"Maksudnya untuk menenangkan. Hal itu dilakukan untuk memperlancar proses khitanan bukan kontek atau niatan lain," ujar Dani.

Masih diungkapkan dia, tindakan yang tidak disengaja itu memerlukan kefokusan dan pikiran yang jernih atau betul-betul serius.

Padahal, masih dikatakan Dani, di hari ketiga sudah dilakukan mediasi dengan pihak keluarga balita tersebut, hasilnya sepakat berdamai karena kesalahpahaman kalau di video viral tersebut.

"Bahkan pihak keluarga sepakat islah saling memaafkan," ucapnya.

Bahkan, Dani juga memaparkan lebih lanjut, setelah itu digelar juga do'a bersama disaksikan Ketua RT dan babinsa setempat. Namun, dirinya kaget video tersebut tiba-tiba muncul dan viral di medsos.

"Nah! Selang dua hari kemudian video viral di mesos," imbuhnya.


Dani menambahkan pasca munculnya video tersebut, dirinya akan menempuh langkah selanjutnya berikutnya dengan kembali mendatangi pihak keluarga dan siap bila menempuh mediasi kedua kalinya.

"Tentunya saya siap bertanggungjawab meskipun dimediasi oleh pihak kepolisian untuk memberikan keterangan sebenarnya," tutup Dani.

Diketahui, beredarnya video tampak terlihat di layar televisi (CCTV) terpampang proses khitanan dari salah satu balita. 

Namun, pemilik juga seorang tenaga medis khitanan itu diakuinya menepiskan tangan balit, bukan dipukul, apalagi di bagian lain yang rentan karena ada alasan tertentu biar proses khitanan lancar. (Red/*)





×
Berita Terbaru Update