Notification

×

Iklan

Iklan

MoU Dengan Universitas Muhammadiyah Malang, Menhan Prabowo Berikan Kuliah Umum

9/29/2023 | 10:53 WIB Last Updated 2023-09-29T03:58:36Z
Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menjadi pembicara dalam acara Studium Generale Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). (Foto: Biro Humas Setjen Kemhan)

SIGNALCIANJUR.COM - Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menjadi pembicara dalam acara Studium Generale Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengusung "Membangun Ketahanan Nasional yang Komprehensif dan Kompetitif Menyongsong Indonesia Emas", Malang, Jawa Timur, Rabu (27/9/2023) lalu.

Sebelum memberikan kuliah umum, Menhan Prabowo bersama Rektor UMM Prof. Dr. Fauzan menandatangani kesepakatan bersama Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Pertahanan dan Universitas Muhammadiyah Malang tentang Penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Diawal pengarahannya, Menhan Prabowo menanggapi pengembangan pendidikan di UMM yang dikemas dalam tayangan video "Center of Excellence dan Profesor Penggerak Pembangun Masyarakat". 

"Saya ingin mengulas apa yang saya lihat tadi dalam video yang disajikan oleh Rektor UMM," katanya.

Beliau melihat insiatif diambil Rektor beserta jajaran UMM adalah suatu langkah dan terobosan luar biasa. Dan, langkah-langkah stratejik dan logis, inilah dapat mengatasi kesulitan nyata dilihat dan dirasakan masyarakat.

"Tentunya bangga kita ini," kata Menhan Prabowo. 

Menurut Menhan Prabowo hanya dengan pendidikan, Indonesia dapat mengatasi kemiskinan, menjadi bangsa yang bermartabat, mencapai keadilan dan kesetaraan.

"Serta demokrasi dan kemerdekaan sejati," ujarnya.

Tantangan Indonesia ke depan menurut Menhan RI, yaitu bagaimana Indonesia dapat mengelola kekayaan alam Indonesia sehingga dapat dinikmati secara merata untuk seluruh rakyat Indonesia. Sebagai contoh sumber daya alam tambang seperti nikel.

"Sudah dari tahun 2022 yang lalu Presiden Joko Widodo melarang nikel dijual sebagai bahan baku," katanya.

Nikel harus diolah di bumi Republik Indonesia. Kalau diolah nilainya bisa menjadi 67 kali, tahun 2021 penghasilan dari nikel kurang lebih Rp 15 triliun rupiah. 

"Tahun 2022 penghasilannya naik 20 kali lipat mendekati Rp 400 triliun," tambah Menhan. 

Maka itu, terakhir, Menhan RI menambahkan menekankan agar anak Indonesia tidak hanya menjadi konsumen suatu sumber daya, akan tetapi mampu menjadi produsen.

"Jadilah anak Indonesia membanggakan orang tua, bangsa dan rakyatmu," tutup Menhan.  (Red)



×
Berita Terbaru Update