Warga saat memandu seorang jenazah menggunakan tandu, karena tak ada akses jalan jembatan pun tak ada. (Foto: SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM- Prihatin dan sedih, tak ada akses jembatan yang bisa dilalui kendaraan (mobil ambulance, red) warga Desa Mekarsari, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat rempugan ramai-ramai sosial tandu jenazah untuk sampai hingga ke rumah, Rabu (4/1/2023).
Iwan (40) salah seorang warga membenarkan, tadi pagi (hari ini,red) bersama warga lainnya menjemput jenazah salah seorang warga yang meninggal di rumah sakit (RS) Purwakarta yang diantar pakai mobil ambulance sampai jalan raya di Kampung Cigaru Desa Wangynjaya.
"Karena tidak adanya akses jembatan yang bisa dilalui kendaraan kang," katanya.
Ia mengungkapkan, terpaksa mobil ambulance mengantarkan jenazah hanya sampai jalan raya di kampung dan desa yang berada. Dan, melanjutkan membawa jenazah mengunakan tandu bersama warga lainnya.
"Saling bergantuan jarak tempuh perjalanan mencapai 16 kilometer memakan waktu hampir 6 jam," ujar Iwan.
Dirinya, bersama waga lainnya berharap Pemerintah Daerah (Pemkab) Cianjur untuk segera membangun jembatan penghubung (Tepungan) yang tembus lintasan Desa Mekarsari dan Wangynjaya.
"Dari dulu hanya janji-janji oang tidak ada realisasi pembangunan jembatan," ucap Iwan.
Masih ujar dia, padahal jembatan tersebut sangat dibutuhkan, walaupun berada di pelosok desa, juga ingin merasakan pemerataan pembangunan seperti di kota-kota.
Diketahui, sungguh miris tentunya perjuangan warga Kampung Cikurutug, Desa Mekarsari, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur di wilayah Selatan Jawa Barat tersebut, saat akan membawa pulang jenazah salah seorang warga yang meninggal di RS.
Iwan menambahkan, karena tak ada akses jembatan yang bisa dilalui kendaraan mobil (ambulance) terpaksa harus menjemput ke Kampung Cigaru.
"Nah! Itu mengunakan tandu untuk membawa pulang jenazah hingga ke rumah secara bergantian," tutup Iwan. (Red)