 |
| Kondisi rumah milik ema Enur (68) warga Kampung Cibodas, Cisaranten, Cikadu, Cianjur. (Foto: Cecep Rismansyah/SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM- Prihaitn dan miris rumah panggung milik ema Enur (68) warga Kampung Cibodas, Desa Cisaranten, Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur, nyaris roboh (reyod), bahkan selama masa pandemi Covid-19 tidak menerima bantuan sosial (Bansos).
Acep (25) warga setempat mengatakan, nenek Enur memiliki anak tiga orang, dua laki-laki dan satu perempuan, yang perempuan sudah hampir empat tahun meningal.
"Nah, sekarang dia hidup berdua di gubuk yang sudah tidak layak huni saat ini," katanya, kepada awak media, Sabtu (15/1/2022).
Ia mengungkapkan, dirinya sekarang hidup berdua dengan anak laki-lakinya. Karena yang satunya lagi tidak ada di sini, artinya sudah menikah ada di luar kota.
"Usia yang sudah mulai menua dia sudah tidak bisa berusaha untuk mencukupi hidupnya," ujar Acep.
Ia menambahkan, jangankan untuk membangun rumah. Nah, untuk makan dan berobat pun dia sudah kesusahan. Maka dari itu memohon untuk semua pihak terutama Pemerintah Daerah (Pemkab) Cianjur melalui dinas terkait untuk bisa membantu.
"Karena ini tanggung jawab kita bersama dan memang layak untuk dibantu," tutup Cecep.
Sementara itu, ema Enur (68) mengaku, selama masa pandemi Covid-19 belum pernah mendapatkan bantuan sosial (Bansos) seperti sembako dan lainnya. Dirinya berharap dan kini sangat mendambakan uluran tangan dari semua pihak, baik itu para dermawan, donatur dan khususnya pemerintah.
"Mau bagaimana lagi disyukuri dan tabah saja, kalau ada bantuan itu diharapkan. Mudah-mudahan saja ada yang mau peduli," tutup singkat, saat dihubungi, pagi.
Terpisah, namun sayang saat dikonfirmasi langsung atau dihubungi beberapa kali, tadinya hendak mau mempertanyakan apakah ema Enur terdata di PKH, rumah tidak layak huni (Rutilahu), atau program bantuan sosial (Bansos) lainnya atau tidak, melalui via WhatApps (WA), Kepala Desa (Kades) Cisarenten, Kecamatan Cikadu slow respon. (Cep)
