 |
| Ketua Baznas Kabupaten Cianjur, H. Tata A. (Foto: Istimewa) |
SIGNALCIANJUR.COM- Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Cianjur, kini menjadi prioritas utama Pemerintah Daetah (Pemkab) untuk penarikan zakat wajib Baznas target tahun 2022
Bupati Cianjur H. Herman Suherman mengatakan, bersama lembaga Baznas berkolaborasi untuk memaksimalkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).
"Saya ingin lembaga Baznas duduk bersama dalam rangka RPJM," harap Herman.
Bupati Cianjur menuturkan, sumber anggaran penyelesaian itu tak hanya dari pemerintah saja, salah satunya berasal dari anggaran Baznas. Misalnya ada rutilahu, koordinasi dengan Bapenda dimana saja titik lokasinya.
"Perlu adanya pembangunan MCK jadinya bisa selaras," bilang Herman.
Herman menambahkan, dengan kolaborasi bersama Baznas selaras dan dapat mewujudkan visi misi Kabupaten Cianjur.
"Yakin, kalau RPJM dilaksanakan bersama insyaallah Cianjur cepat maju, mandiri, relegius dan berakhlak mulia," tutup Bupati Cianjur.
Terpisah, Ketua Baznas Kabupaten Cianjur H. Tata A mengatakan, sebagai sumber anggaran penyelesaian untuk keperluan mustahik (penerima) berbagai keperluan masyarakat.
"Saat ini Baznas Cianjur tengah memprioritaskan pemasukan zakat wajib dari ASN Kabupaten Cianjur," katanya, kepada wartawan, Selasa (4/10/2021).
Hal itu, sesuai arahan bupati potensi pajak ASN Kabupaten Cianjur di prioritaskan. Kemudian, masih tetang Tata, penarikan zakat wajib bagi para ASN untuk menambah pemasukan sebagai target di tahun 2020
"Nah, target tahun 2022 untuk sementara 20 Milyar. Dan, insyaallah kelipatan dua," yakinnya begitu optimis.
Menurut Tata, jumlah ASN Kabupaten Cianjur kini mencapai ribuan berpotensi untuk menambah pemasukan Baznas Cianjur. Saat ini Potensi ASN Cianjur sebanyak 13.000. Kalau kebijakan bupati per orang 50 ribu tinggal di kalikan saja.
"Ya, kini tengah berupaya untuk mengali potensi dengan gagasan inovasi penarikan zakat wajib," jelas Ketua Baznas Cianjur.
Dia menambahkan, kalau untuk mekanisme penarikan pajak tidak ada perubahan, karena sudah ada ketentuannya.
"Tapi tentu ada inovasi baru jadi progres belum tergali dapat dimaksimalkan," tandas Tata. (*/Jak)
