![]() |
Pengurus dan anggota Poskab Sapu Jagat Cisero Pusat, saat usai bagikan takjil foto bersama. (Foto: SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.com/SUKABUMI- Keluarga Besar Pendidikan Olahraga Silat Kabathinan (Poskab) Sapu Jagat Cisero Pusat, di bulan Ramadhan aksi gerakan sosial bagikan takjil gratis untuk masyarakat, di Cisero (jembatan dua), Senin (10/5/2021) kemarin.
Pengawas Poskab Sapu Jagat Cisero Pusat Ade Badar mengatakaan, alhamdulillah makna di bulan suci Ramadhan saat ini bisa berkumpul dan bersilaturahmi dengan para ihkwan dan kaum muslimin yang lainnya.
"Kita bisa berbagi dalam bulan yang penuh keberkahan dan kemulian semoga berbagi takjil ini terus mendekatkan diri kepada sang maha pencipta dan terus di istiqomahkan," katanya kepada SignalCianjur, Selasa (11/5/2021).
Harapan, masih ujar Ade Badar, dari perguruan Poskab Sapu Jagat terus bisa berbagi dan jangan di bulan suci saja di bulan lainnya hal sama. Artinya banyak program gerakan sosial dan keagamaan perguruan terus semakin bersatu dalam kebersamaan.
"Intinya untuk menjaga dan membantu aparatur pemerintah menjadikan Sukabumi terus kondusifitas," tuturnya.
Terakhir, ia menambahkan, dan insyaallah dari perguruan terus akan berlanjut atau kontinyu dalam kebaikan keumatan atau sosial.
"Doa saja dan mari tingkatkan iman dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT," ujar dan tutupnya.
Sementara itu, Humas Poskab Sapu Jagat Cisero Pusat Iden Doni Purnamawan mengatakaan, Ramadhan adalah bulan yang penuh keberkahan dimana segala amal ibadah dilipat gandakan pahalanya.
"Nah, bulan dimana turunnya Al-quran, bulan penuh ampunan, rakhmat dan penuh kasih sayang dari Allah," papar dia.
Dimana, masih tuturnya, disambut umat muslim di dunia dengan penuh suka cita. Bulannya jihad dan perjuangan, yang tepat untuk fastabiqul khoirot.
"Harapan semoga corona cepat berlalu. Dan, ghiroh perjuangan keummatan lebih membara lagi," ujar Humas Humas Poskab Sapu Jagat Cisero Pusat ini.
Iden Doni menambahkan, sinergitas antar elemen di agama Islam lebih terjalin. Sudah saatnya meninggalkan identitas, ikhtilaf khilafiyah dan perbedaan furuiyah.
"Saat bersatu menghadapi ancaman tantangan dan hambatan syiar kedepannya," pungkasnya. (Red)