![]() |
Nenek Eeh (67) terbaring sakit tinggal di rutihau nyaris ambruk, (Foto: Rdk/ SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.com- Prihatin melihat kondisi seorang nenek sudah lanjut usia (Lansia) Ai Sumirat (67) hidup di rutilahu nyaris ambruk, terbaring sakit. Bahkan 35 tahun belum mendapatkan program Bantuan Sosial (Bansos).
Nenek Eeh panggil akrab disapa warga tinggal sekitar tanah milik PJKA, di Kampung Sarongge RT 1/ 3, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, kini mendambakan butuh perhatian serius semua pihak.
Iis Rosila (54) adik nenek Eeh membenarkan, sudah sakit-sakitan nenek. Entah sakit apa, karena belum pernah diperiksa ke dokter.
"Keinginan berobat, tapi melihat adik saya kerja hanya buruh harian lepas dan (kuli panggul di gudang pupuk) kang," ujarnya, Kamis (21/1/2021).
Dia menuturkan, dirinya sama Agus adik dari nenek Eeh. Hanya bisa membantu sesuai kemampuan, tak bisa lebih. Kini, pihak keluarga hanya berharap ada bantuan dan menunggu uluran tangan dari stakeholder ada di Cianjur.
"Kalau ada bantuan dan mau peduli bersyukur. Alhamdulillah," ucapnya terlihat Ikhlas dan sabar.
Apalagi, masih ujar Iis, di masa pandemi Covid-19 saat ini. Serba susah mencari uang, harapan supaya bisa dibantu sama Pemerintah Daerah (Pemkab) Cianjur melalui dinas terkait.
"Kasihan juga, ya minimal buat berobat gratis ke dokter. Mudah-mudah ada milik rejeki banyak mau membantu," harapnya.
Sementara, Agus Safari (36) hal sama masih adiknya nenek Eeh mengatakan, sakit darah tinggi (hypertensi) sudah dan sudah hilang ingatan.
"Saat ini gak bisa ditanya, jadi sudah hilang ingatan," ujarnya.
Nenek Eeh tinggal di rutilahu ukuran 4x7 meter. Mirisnya, puluhan tahun belum dapat bantuan apapun, dan tidak terdata.
"Tidak punya anak, suami sudah meninggal," kata Agus.
Masih ujar Agus, sakitnya belum diketahui. Karena belum berobat, seperti lupa ingatan, dan belum permah terdata nerima bantuan.
"Ya, berharap ada yang peduli sosial, melihat kondisi saat ini sakit dan rumah nyaris ambruk," bilangnya.
Terakhir, Agus menambahkan, kalau keperluan sehari-hari makan itu mengandalkan dari adiknya yang kerja di pabrik pupuk.
"Harapan keluarga bisa dibantu buat berobat, karena semenjak sakit belum pernah diperiksa atau dirawat," pungkasnya.(Rdk)