Notification

×

Iklan

Iklan

Kepung Pemkab Cianjur, Ribuan Massa Aksi Masyarakat Gede Pangrango Unras Tolak Proyek Geothermal

12/10/2025 | Desember 10, 2025 WIB Last Updated 2025-12-10T06:33:11Z

Massa aksi tolak proyek geothermal turun ke jalan kepung Pendopo Pemkab Cianjur. (Foto: SignalCianjur)

SIGNALCIANJUR.COM- Masyarakat dari berbagai desa di kaki Gunung Gede Pangrango bersama Aliansi Masyarakat Gede Pangrango (AMGP) turun ke jalan menyatakan penolakan tegas terhadap proyek geothermal turun ke jalan kepung Pendopo Pemkab Cianjur, Rabu (10/12/2025).

Koordinator lapangan (Korlap) Aa Fawa mengatakan proyek geothermal di kawasan Gunung Gede, aksi dilakukan sebagai bentuk alarm keras.

"Nah! Bahwa masa depan lingkungan, sumber air, keselamatan masyarakat, dan kelestarian hutan sedang berada di ujung tanduk," katanya saat berorasi.

Gunung Gede bukanlah ladang, masih diungkapkan dia, kawasan konservasi sumber kehidupan, dan penyangga ekosistem untuk ribuan warga Cianjur-Bogor-Sukabumi dan memaksakan proyek geothermal di badan gunung sama saja membuka pintu terhadap perubahan struktur tanah dan potensi longsor.

"Ancaman pelepasan gas berbahaya," tegasya.

Masih ujarnya, selain itu gangguan terhadap sumber air yang menghidupi masyarakat, dan kerusakan habitat flora-fauna yang menjadi identitas kawasan TNGGP.

"Bahkan hilangnya ruang hidup masyarakat yang sudah turun-temurun menjaga kawasan," kata Aa Fawa.

Massa aksi menolak cara-cara senyap dan sepihak, masih diungkapkan dia, penetapan wilayah kerja panas bumi (WKP) dilakukan tanpa konsultasi publik yang layak, tanpa transparansi dokumen, dan cenderung mengabaikan suara masyarakat tapak proyek yang mengatasnamakan energi bersih ini.

"Justru dilakukan dengan cara kotor, penuh ketertutupan, serta minim kajian sosial-lingkungan terbuka," ujar Aa Fawa.

Masih ujarnya, jika benar proyek ini aman dan membawa manfaat, mengapa tidak diumumkan secara terang-terangan sejak awal? Mengapa harus dilakukan pematokan diam-diam, survei tanpa izin masyarakat, dan minim pelibatan ahli independen.

"Gunung gede harus diselesaikan sekarang," ucap Aa Fawa.

Ia menyampaikan tidak anti pembangunan, dan tidak anti energi terbarukan. Jelasnya pro keselamatan, dan pro lingkungan, pro masa depan anak cucu.

"Kami lawan adalah pembangunan mengorbankan rakyat, hutan, dan sumber air," jelas Aa Fawa.

Terlihat, pantauan di lapangan ribuan massa aksi menolak proyek geothermal tersebut dijaga ketat aparat keamanan TNI-Polri, dan Satpol-PP Kabupaten Cianjur.


Sementara itu, tuntut massa aksi tersebut diantaranya menagih janji Bupati Cianjur terkait pernyataan beliau pada saat masa kampanye, bahwa beliau siap melawan proyek geothermal dengan wisata alamnya, mengajukan penghapusan PLTP Cipanas dari dokumen RTRW Kabupaten Cianjur

Aa Fawa juga meminta komitmen Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Cianjur dalam malindungi kawasan konservasi dan sumber air masyarakat.

"Meminta agar menekan pihak perusahaan menghentikan segala aktivitas berkaitan dengan proyek gecthermal," tutupnya.

Ia menambahkan Pemerintah Kabupaten Cianjur (Bupati Cianjur) bersurat secara resmi ke Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat untuk Penolakan terkait Pembangunan proyek gecthermal yang sudah ditetapkan WKP Gede Pangrango pada tahun 2014 lalu. 

Namun, sayangnya massa aksi merasa kecewa tidak diterima Bupati Cianjur, karena sedang ada tugas di luar, hanya diterima perwakilan dari pejabat Pemkab Cianjur. (Red/*)




×
Berita Terbaru Update