Notification

×

Iklan

Iklan

Butuh Uluran Tangan! Ibu Lansia Warga Cianjur Mengidap Kanker, Camat Sukanagara: Sudah Dibantu

12/12/2025 | Desember 12, 2025 WIB Last Updated 2025-12-12T00:47:36Z

Ibu Ade Kartini (48) warga Kampung Cimapag Girang, Desa Gunungsari, Sukanagara, Cianjur menderita kanker. (Foto: Istimewa)

SIGNALCIANJUR.COM- Ade Kartini (48) seorang ibu warga Kampung Cimapag Girang, Desa Gunungsari, Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur, yang sudah lanjut usia (Lansia) hanya bisa pasrah dan ikhlas menderita kanker berjuang sendiri, kini dambakan uluran tangan dermawan.

Dia berharap ada tangan-tangan dermawan yang terketuk hatinya. Ibu rumah tangga ini mengidap kanker payudara stadium tiga dan kini kesulitan melanjutkan pengobatan karena keterbatasan biaya alias uang untuk berobat.

"Ya! Saya harus berobat jalan karena kanker sudah stadium tiga," akunya kepada awak media, dikutip Signal Cianjur, Jumat (12/12/2025).

Kartini bercerita, dulu sempat dapat bantuan dari Gubernur Jawa Barat (Jabar) Kang Dedi Mulyadi alias KDM, tapi tidak berkelanjutan. 

"Setelah itu saya berjuang sendiri," ucap Kartini.

Dengan lirih, Kartini juga mengungkapkan tentang perjuangannya menahan sakit sekaligus memikirkan biaya hidup sehari-hari. Untuk sekadar transportasi menuju rumah sakit pun ia kerap tidak sanggup.

"Nah! Sementara jadwal kontrol dan pengobatan harus terus dilakukan agar kondisinya tidak semakin memburuk," ujar dia.

Kartini mengaku pernah mencoba berbagai cara untuk mendapatkan bantuan. Bahkan sempat pergi ke RS di Bandung menggunakan ambulans puskesmas, bahkan mengadu ke Pakuan.

"Tapi jawaban yang diterima membuat hatinya semakin jatuh sakit," lirih dia nampak terlihat sedih.

Ia pernah datang ke tempat pengaduan, tapi kata petugasnya bantuan dari gubernur tidak bisa dua kali. Kartini ingin ke Bupati Cianjur, tapi tidak ada yang bisa mengantar.

Meski memiliki BPJS, dia tetap kesulitan. Bukan soal biaya rumah sakit, tetapi ongkos transportasi dan kebutuhan harian yang semakin tidak mampu ditanggung, dan untuk biaya sehari-hari saja bingung, terkadang sakitnya datang, badan lelah sekali. 

"Saya hanya berharap ada yang mau membantu saya," doanya, menahan air mata.

Penyakit yang menggerogoti tubuhnya kini ia juga berharap masih ada harapan. Bahwa pemerintah daerah, lembaga sosial, atau masyarakat bisa membantunya melanjutkan pengobatan yang kini terhenti karena persoalan biaya.

"Apapun bentuk bantuannya sangatlah berarti untuk saya," tutup Kartini.

Terpisah, saat dikonfirmasi langsung Camat Sukanagara, Yudi membenarkan sudah ditangani. Ibu itu sebetulnya bukan warga setempat, tapi pendatang dari luar Cianjur.

"Sudah dibantu sama pemerintah desa (Pemdes) setempat dan juga puskesmas," jelasnya.

Camat juga menyampaikan bahkan BPJS sudah dibantu dialihkan ke Cianjur, supaya bisa berobat di Cianjur, ka RS di Bandung juga diantar tapi dirinya tidak mau dioperasi.

"Nah! Jadi harua kemoterapi. Bahkan puskesmas sama desa selalu monitor untuk perkembangannya," terang Camat Sukanagara.

Camat Sukanagara menambahkan desa  juga sudah berupaya untuk mencari bantuan lainnya (open donasi) sambil menunggu usulan bantuan sosial (Bansos) dan rumah yang layak huni (rutilahu). 

"Proses bantuan yang lain masih diusulkan karena dia (Kartini) sebelum pindahan dari luar Cianjur," tutupnya. (Red/*)







×
Berita Terbaru Update