Anggota DPRD Kabupaten Cianjur dari Fraksi Partai Golkar, Muhammad Zulfahmi. (Foto: Tangkapan layar) |
SIGNALCIANJUR.COM - Pasca unjuk rasa (Unras) massa aksi Koalisi Rakyat Cianjur (KRC) di gedung DPRD Cianjur, pagar roboh dan tembok banyak coretan, Sabtu (30/8/2025) yang berujung ricuh.
Informasi diterima, polisi menembakkan meriam air dan gas air mata ke arah pengunjuk rasa, sehingga massa aksi berhamburan lari menjauh dan menyelamatkan diri.
Diketahui, aksi unras tersebut, massa mengecam keras peristiwa kematian seorang driver ojek online (Ojol) Affan Kurniawan dilindas rantis Brimob saat aksi unjuk rasa di Jakarta serta kekecewaan terhadap anggota DPR RI.
Anggota DPRD Kabupaten Cianjur dari Fraksi Partai Golkar, Muhammad Zulfahmi mengatakan pimpinan beserta anggota DPRD, saat itu turun secara langsung menemui masyarakat yang sedang menyampaikan aspirasi atau tuntutan.
"Nah! Saat itu namun sayangnya di tengah kegiatan berlangsung terjadilah sesuatu yang tidak diharapkan kita," katanya kepada insan media, Minggu (31/8/2025).
Hal sama diungkapkan dia, tentunya tidak diinginkan insiden yang terjadi oleh semua pihak hingga unras berujung ricuh situasi dan kondisinya.
"Ya! Semoga ke depan tidak ada lagi hal -hal yang bisa merugikan banyak pihak,"ujar Zulfahmi.
Terpantau, kerusakan pasca unras diantaranya pintu gerbang, pos satpam, dan banyak coretan (tulisan) di sepanjang tembok gedung DPRD Cianjur.
Ia juga mengungkapkan terima kasih untuk seluruh masyarakat yang telah berunjuk rasa yang tidak terprovokasi dan aparat TNI-Polri telah bekerja dengan baik untuk pengamanan situasi selama unras berlangsung.
Terakhir, ia mengimbau kepada masyarakat untuk aksi selanjutmya berharap menyampaikan aspirasi dengan damai dan tidak mudah terprovokasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Sehingga bisa merugikan keamanan dan keselamatan semua pihak," tutup anggota DPRD Kabupaten Cianjur, singkat.
Aparat kepolisian terpaksa melakukan mundur massa yang mengerahkan mobil water cannon. Bahkan, sebagian tersungkur lemas karena sesak napas.
Namun, semprotan air tak membuat demonstran pantang menyerah, justru semakin membakar amarah massa aksi unras.
Bakan, terlihat lemparan batu dari langit terlihat semakin deras, menyebabkan beberapa anggota kepolisian mengalami luka di kepala, begitu pun hal sama dari massa unras.
Melihat situasi dan kondisi berujung ricuh, hingga polisi menembakkan gas air mata ke arah kerumunan massa aksi., sehingga sontak para pendemo berlarian untuk menyelamatkan diri masing-masing. (Red/*)