![]() |
Pedagang Pasar Ciranjang Cianjur sibuk melayani konsumen. (Foto: SignalCianjur) |
CIRANJANG, SignalCianjur.com- Jelang tahun baru 2025, harga telur ayam di UPTD Pasar Ciranjang, Kabupaten Cianjur masih naik tembus di angka sekitar Rp 32 ribu per kilogram, Kamis (26/12/2024).
Pantauan di beberapa pasar tradisional kebutuhan pokok di Kabupaten Cianjur, masih hal sama merangkak naik juga.
Kepala Pasar (Kapas) melalui Kasubag TU UPTD Pasar Ciranjang Irwan Ridwan menjelaskan hasil pantauan pihaknya ke lapangan bahan pokok jelang tahun baru ada banyak kenaikan - kenaikan begitu signifikan, seperti telur, ayam, beberapa jenis cabe.
"Jadi intinya jelang tahun baru ada peningkatan," terangnya.
Lebih dari itu ia berharap ke depan mudah-mudahan harga kebutuhan pokok di pasar bisa normal atau turun kembalilah di akhir tahun ini.
Ditanya soal kenaikan diprediksi normal kembali, Irwan memaparkan mudah-mudahan akhir Desember 2024 saja harga bahan pokok yang banyak dikonsumsi masyarakat kembali normal.
"Penyebab memang setiap tahun juga ada kenaikan," ucapnya.
Terakhir, Kasubag TU UPTD Pasar Ciranjang menambahkan dari segi cuaca juga sangat mempengaruhi juga sebetulnya kenaikan saat ini.
"Ya! Berharap secepatnya bisa normal kembali," tandasnya.
Sementara itu, Ira (48) salah satu pedagang telur ayam UPTD Pasar Ciranjang membenarkan saat ini harga naik Rp 32 ribu per kilogram. Sebelumnya harga Rp 26 hingga Rp 27 ribu per kilogram.
"Kenaikan di angka Rp 6 ribu," katanya, saat dikonfirmasi langsung di sela kesibukan melayani pembeli, pagi.
Masih ujarnya, harga sebelumnya itu sebulan yang lalu, harga di angka Rp 32 ribu per kilogram sepertinya masih tetap bertahan.
"Penyebabnya mungkin dari cuaca saat ini," ucap Ira.
Hal sama diungkapkan dia, bisa juga kenaikan harga mau menjelang tahun baru juga. Dan, soal penjualan (konsumen) mau tidak mau dibeli karena kebutuhan sangat penting.
"Tapi jumlah berkurang mungkin dari satu kilogram membeli jadi setengah kilogram," ujar Ira.
Sambungnya, karena pada mahal jadi mungkin konsumen beli setengah - setengah intinya. Dan, yang terpenting konsumennya (pembelian) meskipun naik tidak jadi masalah.
"Artinya yang penting dari pembelian saja," tutup Ira. (Red/*)