Notification

×

Iklan

Iklan

Bupati Cianjur Hadiri Rakor Penghapusan Kemiskinan Ekstrem 2023 di Jakarta, Wapres RI Tekankan Hal Ini

11/10/2023 | 15:02 WIB Last Updated 2023-11-10T08:04:32Z
Bupati Cianjur H. Herman Suherman saat di Istana Wakil Presiden RI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. (Foto: Humas Pemkab Cianjur)

SIGNALCIANJUR / JAKARTA - Bupati Cianjur H. Herman Suherman menghadiri rapat koordinasi (Rakor) nasional dan penyerahan dana insentif fiskal kategori kinerja penghapusan kemiskinan ekstrem tahun 2023 di Istana Wakil Presiden RI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (10/11/2023).

Wakil Presiden RI Prof. Dr K.H. Ma'ruf Amin menyampaikan, hanya tersisa satu tahun menuju target nol persen kemiskinan ekstrem tahun 2024, atau lebih cepat enam tahun dari target tujuan pembangunan berkelanjutan.

"Saya ingin kembali menekankan peran krusial bapak dan ibu selaku kepala daerah, yaitu dalam menyusun program dan kegiatan, serta keberpihakan anggaran daerah untuk percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem," katanya.

Ma'ruf Amin meminta agar konsistensi seluruh pimpinan daerah tetap terjaga, utamanya dalam melaksanakan strategi pengurangan beban pengeluaran masyarakat, peningkatan pendapatan berkelanjutan kelompok masyarakat miskin ekstrem.

"Nah! Serta penurunan jumlah kantong-kantong kemiskinan," terangnya.

Selain itu, Wapres RI mengatakan, pemberdayaan masyarakat yang mengedepankan aspek pertumbuhan, keadilan sosial, dan keterjangkauan juga agar menjadi perhatian bersama.  Kata Ma'ruf Amin.

"Berbagai langkah konkret untuk mencapai target penghapusan kemiskinan ekstrem sudah dilaksanakan, diantaranya penajaman sasaran penerima manfaat melalui pengembangan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE)," katanya.

Selain itu, masih ujar Ma'ruf Amin,
juga telah dilakukan konvergensi program dan anggaran dalam rangka penghapusan kemiskinan ekstrem, antara lain melalui penyesuaian APBN, APBD, dan APBDes. Hasilnya pun mulai terlihat. 

"BPS mencatat kemiskinan ekstrem bulan Maret 2023 turun signifikan menjadi 1,12 persen," jelas Ma'ruf Amin.

Lebih lanjut ia memaparkan, pekerjaan rumah kita adalah menjaga tren penurunan ini hingga target dapat tercapai. Dan, semua upaya ini hanya mungkin terwujud melalui kolaborasi dan kerja keras seluruh pemangku kepentingan.

"Tentu kinerja aktif seluruh Kepala Daerah menjadi prasyarat mutlak tercapainya target penurunan kemiskinan ekstrem," terang Ma'ruf Amin.

Oleh karena itu, Wapres RI menyampaikan sebagai apresiasi, Pemerintah memberikan penghargaan berupa insentif fiskal kepada pemda yang berkomitmen dan berkinerja baik dalam penghapusan kemiskinan ekstrem. Insentif ini kiranya dapat dimanfaatkan untuk meneruskan transformasi program menuju target penghapusan kemiskinan ekstrem.

"Pertama, maksimalkan dana insentif untuk memperkuat strategi penghapusan kemiskinan ekstrem, utamanya untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat," jelasnya.

Kedua, Wapres RI terakhir menambahkan, pastikan target penerima program kemiskinan ekstrem menggunakan data P3KE, agar lebih tepat sasaran dalam intervensinya. Utamakan kelompok masyarakat miskin dengan akses terbatas, juga penduduk lansia dan penyandang disabilitas.

"Nah! Ketiga, intensifkan sinergi dan kolaborasi antara kementerian/lembaga dan pemda, perguruan tinggi, dunia usaha, dan industri di sektor potensial," pungkasnya. 

Diketahui, terlihat hadir Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri, Para Gubernur, Bupati, dan Wali Kota,Tamu, undangan lainnya. (Red/*)


×
Berita Terbaru Update