Jajaran Komisi B DPRD Cianjur saat rapat. (Foto: SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM - Soal bank emok, bagaimanapun merasa miris ketika ada warga sampai melakukan hal yang tidak diinginkan karena urusan isi perut dengan iming-iming bank emok.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Cianjur, Diki Ismail, saat dikonfirmasi langsung melalui via WhatsApp, Sabtu (12/8/2023) kemarin
"Nah! Jadi akan segera ditindaklanjuti. Dan, mungkin kita akan mengundang Diskoperdagin Cianjur," janjinya.
Masih ujarnya, stakeholder baik itu Pemerintah Daerah (Pemkab) Cianjur, Pemerintah Desa (Pemdes) artinya harus bisa bersama.
"Ya, untuk diskusi mencari jalan terbaik atau solusi seperti apa," harap Diki.
Masih diutarakan salah satu politisi dari Partai Gerindra ini, bagaimana pun ini harus menjadi perhatian serius, tidak berharap ada lagi masyarakat yang menjadi korban hal yang serupa ditipu.
"Nah! Solusinya ada di pemerintah setempat yang memang sebagai pemangku kepentingan dan kebijakan," tegasnya.
Tapi, ia menuturkan, ingin ada keseriusan, minimal langkah pertama mengawasi sisi pengawasan jangan sampai simpan pinjam berkedok koperasi saat ini sudah menjamur marak harus ada pengawasan yang serius.
"Maka itu perlu perhatian dari tingkat bawah sampai ke tingkat desa juga," harap Diki.
Sambungnya, segera mungkin Komisi B DPRD Cianjur akan melakukan audiensi keseluruhan, karena hal tersebut menurutnya juga perhatian yang sangat serius kini disoroti.
"Nah! Apakah mungkin bisa bekerja sama dengan bank pemerintah. Nah! Itu solusi ke depan," terang Diki.
Terakhir, Diki menambahkan, artinya seperti apa. Karena terjadi permasalahan tersebut itu yaitu soal ekonomi sehari-hari tanpa bisa menghindar (kebutuhan) yang penting.
"Jelasnya pandang saya masyarakat yang melakukan pinjaman ke bank emok karena alasan dasar faktor ekonomi," pungkasnya. (Red)